Spesifikasi Apple MacBook Pro 13 Inch review

Berita informasi gadget terbaru tentang Apple MacBook. Apple telah luncurkan produk baru berupa MacBook dengan seri Pro 13 Inch, Dan mari kita baca detail artikel tentang Spesifikasi Apple MacBook Pro 13 Inch Harga Review di bawah ini.
Apple MacBook Pro Thunderbolt
Apple MacBook Pro Thunderbolt

Port Thunderbolt menarik bukan.!! satu-satunya hal yang luar biasa tentang laptop terbaru Apple MacBook Pro 13 inch. Baca terus untuk menemukan mengapa kita berpikir ini adalah komputer besar di hampir segala hal.
Sangat menggoda untuk memberhentikan MacBook Pro 13 inch sebagai versi, logam lebih mahal dari laptop entry range Apple, MacBook plastik putih. Ini akan menjadi kesalahan meskipun sementara kekurangan beberapa keuntungan dari 15 inch dan 17 inch model, model 13 inch adalah laptop yang sangat baik dalam dirinya sendiri.
MacBook Pro 13 inch beratnya 2kg sehingga hanya cukup ringan untuk di gunakan sebagai laptop ultra portable. Aluminium unibody membangun terlihat ramping, namun terasa kuat dan kaku. Baterai di segel dan tidak di rancang untuk mudah di gunakan di ganti, namun kita bisa mengabaikan ini karena baterai hanya berlangsung selama lebih dari 10 jam dalam pengujian cahaya web kami penggunaan MacOS berbasis browsing. Hal ini menakjubkan panjang untuk laptop yang tidak menggunakan satu prosesor khusus Intel tegangan rendah. Ini lebih dari cukup untuk terakhir penerbangan trans-Atlantik dan sekitar satu jam setengah lebih panjang daripada MacBook Pro 13 inch terakhir.
Sementara model 13 inch sebelumnya telah di gunakan lebih tua Intel Core 2 Duo prosesor, yang masih menggunakan MacBook putih, model terbaru menggunakan salah satu terbaru Intel Sandy Bridge chip – Core i7-2620M. Pada 2.7GHz itu memiliki kecepatan clock tertinggi dari setiap prosesor mobile Intel dual core dan ini ditanggung di benchmark kami. Hanya saja lebih cepat, jika tidak lebih cepat, dari iMac 21 inch comparably harga, lebih cepat dari prosesor tegangan rendah digunakan dalam MacBook Air dan lebih cepat daripada Windows comparably harga laptop yang telah kita lihat sejauh ini.
Kinerja yang sangat baik ini tidak diragukan lagi dibantu oleh prosesor Turbo Boost kemampuan yang sementara meningkatkan clock speed untuk 3.4GHz saat melakukan tugas-tugas tertentu. Kipas biasanya sepi bisa menjadi lebih keras ketika prosesor sedang bekerja, sedangkan bagian bawah bisa menjadi sedikit hangat juga.
Harga Apple MacBook Pro 13 Inch : $1,429.99 – $1,499.00
Spesifikasi Apple MacBook Pro 13 Inch
* Mac OS X v10.5.7 (9J3032)
* Intel Core 2 Duo P8400 2.26GHz (3MB L2 cache, 1066MHz frontside bus)
* 2GB 1067MHz DDR3 SDRAM
* 160GB 5400rpm SATA hard disk drive
* 13.3″ glossy widescreen TFT LED backlit display (1280 x 800)
* NVIDIA GeForce 9400M graphics (256MB of DDR3 shared memory)
* 8x slot-loading SuperDrive (DVD±R DL/DVD±RW/CD-RW)
* iSight webcam
* AirPort Extreme WiFi (IEEE 802.11a/b/g/n)
* Bluetooth 2.1 + EDR (Enhanced Data Rate)
* Mini DisplayPort, Ethernet, two USB 2.0 ports, FireWire 800, Audio out and microphone, SD-Card reader
* Dimensions : 0.95″ x 12.78″ x 8.94″ (H x W x D)
* Weight: 4.51 pounds
* Integrated 58-watt-hour lithium-polymer battery
* 60W MagSafe power adapter with cable management system
Apple MacBook Pro Thunderbolt Terbaru
Apple MacBook Pro Thunderbolt Terbaru
Apple MacBook Pro Thunderbolt Terbaru 2011
Apple MacBook Pro Thunderbolt Terbaru 2011
Apple MacBook Pro Thunderbolt 2011
Apple MacBook Pro Thunderbolt 2011
Itulah informasi teknologi terbaru tentang “Spesifikasi Apple MacBook Pro 13 Inch  Review” semoga bermanfaat untuk anda,(gadgetterbaru.com)

Sony VAIO VPC-EA36FG Spesifikasi Harga

Sony VAIO VPC-EA36FG Spesifikasi Harga – Berita informasi teknologi tentang gadget terbaru 2011. Kami sedikit menginformasikan tentang laptop Sony yang sekarang sedang merilis produk terbarunya yaitu dengan seri VAIO VPC-EA36FG berfitur dan spesifikasi lengkap memudahkan para penggunanya. Untuk detailnya silahkan baca langsung artikel tentang Sony VAIO VPC-EA36FG Spesifikasi Harga di bawah ini.
Sony VAIO VPC-EA36FG Black
Sony VAIO VPC-EA36FG Black

Harga Baru : Rp 8.899.000,00
Spesifikasi Sony VAIO VPC-EA36FG
PlatformNotebook PC
Processor TypeIntel Core i5 Processor
Processor OnboardIntel® Core™ i5-560M Processor (2.66 GHz with Turbo Boost up to 3.20 GHz, L3 Cache 3 MB)
ChipsetIntel HM55
Standard Memory4 GB (2x2GB) DDR3 SODIMM PC-8500
Max. Memory8 GB (2 DIMMs)
Video TypeATI Mobility Radeon HD 5650 1GB
Display Size14″ WXGA LED
Display Max. Resolution1366 x 768
Display TechnologyLED backlight
Audio TypeIntegrated
Intel® High Definition Audio compatible
Speakers TypeIntegrated
Built-in stereo speakers
Floppy DriveOptional
Hard Drive Type500 GB Serial ATA 5400 RPM
Optical Drive TypeDVD±RW/+R/DL
ModemOptional
NetworkingGigabit NIC
Network Speed10 / 100 / 1000 Mbps
Wireless Network TypeIntegrated
Wireless Network ProtocolIEEE 802.11b, IEEE 802.11g, IEEE 802.11n
Wireless BluetoothIntegrated
Bluetooth standard Ver. 2.1+EDR
Keyboard TypeQWERTY 86 keys
Approx. 19 mm key pitch / 2 mm keystroke
Input Device TypeTouch Pad
Gesture supported
Slot ProvidedExpressCard/ 34
Card Reader ProvidedSecure Digital, SDHC, Memory Stick, Memory Stick Pro
Interface Provided3x USB 2.0, eSATA, VGA, HDMI, LAN, Audio
Webcamera
O/S ProvidedMicrosoft Windows 7 Home Premium 64-bit
Battery TypeRechargeable Lithium-ion Battery
Power SupplyExternal AC Adapter
Dimension (WHD)345.8 x 32.9 x 238.7 mm
Weight2.35 kg
Standard Warranty1-year Limited Warranty
Bundled PeripheralsOptional
Sony VAIO VPC-EA36FG Green
Sony VAIO VPC-EA36FG Green
Sony VAIO VPC-EA36FG Pink
Sony VAIO VPC-EA36FG Pink
Sony VAIO VPC-EA36FG Blue
Sony VAIO VPC-EA36FG Blue
Sony VAIO VPC-EA36FG White
Sony VAIO VPC-EA36FG White
Itulah sedikit informasi teknologi terbaru tentang “Sony VAIO VPC-EA36FG Spesifikasi Harga” semoga bermanfaat, untuk info tentang review mungkin akan menyusul. , terima kasih. (gadgetterbaru.com)

Samsung Gloria Windows 7 Tablet PC Sepsifikasi Review

Samsung Gloria Windows 7 Tablet PC Sepsifikasi Review – Informsi gadget terbaru 2011. Samsung telah rilis produk baru dengan seri Gloria Windows 7 berupa tablet pc yang memudahkan para penggununanya. Silahkan anda baca langsung Samsung Gloria Windows 7 Tablet PC Sepsifikasi Review di bawah ini.
Samsung Gloria Windows 7 Tablet PC
Samsung Gloria Windows 7 Tablet PC

Samsung meluncurkan pc tablet baru menggunakan OS Windows 7 disebut Samsung Gloria dengan keyboard QWERTY slide-out fisik. Samsung Gloria dan di mana ini berbeda dari Tab Galaxy yang memiliki layar 7-inci, Gloria tampaknya akan memiliki layar 10 inci.
Samsung Gloria tablet pc ini didukung oleh prosesor 1.8GHz dengan 2GB RAM dan 128GB flash drive penyimpanan. Samsung Gloria akan tersedia di toko-toko dari Q2 2011 dan itu penuh spesifikasi detail dan harga ini diharapkan akan diungkapkan pada bulan Mei 2011.
Samsung Gloria Windows 7 Tablet PC Specification
* QWERTY keyboard
* Windows 7 OS
* 10-inch Touch Display
* Custom user interface by Samsung
* 1GHz Processor
* 3G
* 5GHz dual-band 802.11n Wi-Fi
Itulah sedikit informasi teknologi terbaru tentang “Samsung Gloria Windows 7 Tablet PC Sepsifikasi Review” semoga bermanfaat untuk anda (gadgetterbaru.com).

Mainkan Game Sepakbola dengan Nyata


Berapa lama waktu telah berlalu sejak Xperia memasuki kehidupan gamer? Sony Ericsson UK melakukan sebuah eksperimen sekaligus promosi akan gameplay yang mampu diusung oleh salah satu produk baru yang mengkombinasikan sisi telekomunikasi, gaming, sekaligus entertainment itu.
Berlokasi di Inggris, yang memang menjadi salah satu kiblat bagi olahraga sepakbola, Sony Ericsson UK mencoba mengangkat imajinasi, yang kemungkinan terasa konyol di awalnya. Bayangkanlah memainkan game seperti serial FIFA atau Pro Evolution Soccer, dengan pemain sepakbola nyata.
Begitulah yang terjadi. Direpresentasikan langsung oleh Tom Meighan dari band Kasabian dan Darren Bent, yang aslinya merupakan salah seorang striker handal di Liga Inggris. Keduanya bertanding dan memainkan game sepakbola dengan ‘nyata.’
Terlepas dari kemenangan yang akhirnya dicapai oleh salah satunya, apakah gameplay di masa depan bakal berujud seperti dalam klip video di atas? Who knows. (HKD)
Via: Sony Ericsson UK

Microsoft Siapkan Teknologi Kinect 2?

Menurut sumber, Kinect 2 dikabarkan akan datang dalam bundel konsol Xbox selanjutnya.
Dengan membawakan peningkatan dari segi kualitas motion sensing dan voice recognition-nya, Kinect selanjutnya ini juga dirumorkan dapat mengukur tingkat emosional yang berbeda-beda dari pitch dan volume suara, juga karakteristik wajah penggunanya.
Sebuah laporan yang terdengar pekan lalu turut membawa desas-desus bahwa Microsoft kemungkinan besar akan menggunakan strategi dua macam SKU untuk konsol Xbox yang berikutnya. Sementara perusahaan akan menawarkan sistem yang "diperhemat" sebagai alternatif solusi penjualan semurah mungkin, ada pula sebuah model berkelas high-end yang tampaknya merupakan solusi optimal dengan harga yang tentunya lebih tinggi. Keduanya diekspektasikan tampil dengan membawa Kinect yang dirumor-rumorkan ini.
Sebelum ini, Microsoft sempat mengabarkan bahwa Kinect untuk Windows, berikut development tool kit komersil yang resmi, baru akan dirilis pada awal 2012. (LYR)
Via: cvg

[Review] The Elder Scrolls V: Skyrim

Masih ingat bagaimana kita menghabiskan ratusan jam bertualang di Cyrodiil? Kini saatnya untuk kembali melakukan hal tersebut, namun dengan lokasi di sebelah Utara Cyrodiil, yaitu Skyrim. The Elder Scrolls V: Skyrim kembali menghadirkan sebuah dunia wide-open yang begitu luas dengan begitu banyak yang bisa kita lakukan.

Character Creation

Hilang sudah kesulitan menciptakan karakter yang "enak dilihat" seperti di Oblivion. Kali ini Skyrim menghadirkan character creation yang lebih sederhana. Tidak lagi jika kita menggeser slider mulut, slider yang lain ikutan bergeser. Bethesda menyediakan berbagai pre-set karakter yang sebagian sudah terlihat cukup enak dilihat, tinggal kita kustomisasi lebih lanjut saja.

Sayangnya, hampir semua karakter yang kita buat terlihat paruh baya
Namun para veteran The Elder Scrolls mungkin akan heran dengan sistem baru yang digunakan oleh Skyrim. Jika dulu kita memiliki character stats seperti Strength, Dexterity, Luck, dan sebagainya, kini stats tersebut dilenyapkan oleh Bethesda. Sistem membuat class dan memberi nama class sendiri juga sudah dihilangkan. Sebagai gantinya, kita akan mendapatkan sebuah sistem freeform class yang menitikberatkan pada tiga class utama: Warrior, Mage dan Thief.

Tak ada lagi sistem deity, sekarang blessing hanya untuk warrior, mage atau thief.
Sistem naik level masih tetap sama dengan The Elder Scrolls sebelumnya. Kita memiliki 18 skill yang akan meningkat levelnya jika kita gunakan terus menerus. Setelah kita mendapatkan beberapa level skill, maka overall level character kita akan meningkat di mana pada saat naik level kita bisa menentukan apakah kita ingin menaikkan Magicka, Health atau Stamina.

Mengambil perks dari skill tree
Setiap karakter kita naik level, kita akan mendapatkan satu perk. Perks ini digunakan untuk mengambil skill khusus pada skill tree yang ada (bisa juga disimpan), dengan syarat kita harus sudah mencapai skill level yang dibutuhkan untuk mengambil perks tersebut.

Bertualang di Bagian Utara Tamriel: Skyrim

Skyrim bukanlah sequel dari Oblivion secara cerita. Tidak lagi ada narasi yang menceritakan situasi dunia oleh Patrick Stewart. Seluruh cerita akan kita saksikan secara real-time lewat sudut pandang karakter yang kita ciptakan. Cerita kali ini adalah kisah para pemberontak yang menamakan dirinya "Stormcloaks" membebaskan diri dari tangan Empire.

Setiap village terlihat unik
Setelah berbagai event tutorial, kita diberi kebebasan untuk menjelajah dunia Skyrim yang dibuat sangat mendetail dan luas. Kita bisa menikmati air terjun, sungai yang begitu indah, nuansa pegunungan, gunung yang penuh salju, dungeon yang menantang dan masih banyak lagi. Menakjubkan menyaksikan pemandangan di kejauhan yang menunjukkan bahwa draw distance game ini sangat baik.

Jarak pandang kita sangat jauh, tidak ada fog of vision
Skyrim memiliki quest utama yang boleh kita tidak jalankan dan segudang side quest. Selain itu, kita juga akan diberikan pilihan untuk ikut para Rebel, ataupun ikut Legion (Empire). Mengingat sebelum tutorial dimulai Legion baru saja ingin memenggal kepala kita, siapa sudi ikut mereka?
Ada beberapa pilihan untuk menjelajah Skyrim. Yang pertama tentu saja pilihan favorit para petualang: berjalan kaki. Dengan berjalan kaki, kita akan menemukan berbagai tempat yang menarik untuk dikunjungi, kita juga bisa melakukan harvest pada bahan-bahan alam, serta berburu binatang untuk mendapatkan kulit mereka. Beberapa pilihan lainnya adalah naik kuda, fast travel, dan ikut karavan.

Apa cara terbaik membunuh mereka? Pedang? Kampak? Fireball?
Bukan petualangan namanya kalau tidak ada musuh yang mengganggu perjalanan. Skyrim menyediakan begitu banyak cara untuk membunuh musuh yang mengganggu, apalagi dengan fitur barunya: dual wield. Apa saja yang bisa kita dual wield? Terserah keinginan kita saja, mau dua-duanya spell fireball, satu kampak satu pedang, satu tameng satu pedang, tangan kiri spell frostbite tangan kanan pedang, dan sebagainya, meskipun ada beberapa senjata seperti battleaxe, greatsword, warhammer dan bow sama sekali tidak bisa di dual-wield.

Baik critical kill maupun stealth kill menghasilkan cutscene pendek
Pertarungan terlihat lebih smooth dari Oblivion, di mana saat kita menghajar musuh dengan critical hit, maka akan ada cutscene pendek yang memperlihatkan karakter kita membunuh musuh tersebut dari jarak dekat. Kali ini stamina lebih memegang peranan, berlari cepat dan melakukan heavy swing akan menghabiskan banyak stamina, sehingga kita harus bertarung dengan perhitungan.

Bagaikan Monster Hunter
Tentunya tidak ada musuh yang lebih epic daripada naga yang berkeliaran di Skyrim. Satu hal yang pasti, bersiaplah untuk bertarung habis-habisan, jika tidak ingin gosong terbakar ataupun dicaplok olehnya. Tapi bukan hanya naga saja makhluk berbahaya di Skyrim, ada juga para raksasa yang tidak henti-hentinya mengejar kita kalau kita ganggu, dan apabila terkena pukulan raksasa ini akibatnya sangat fatal.

Lockpick di Skyrim sekarang persis dengan lockpick di Fallout 3
Bosan bertualang sendirian? Kita bisa menyewa mercenaries di berbagai tavern di Skyrim. Follower kita ini bisa membantu kita dalam melakukan hal yang bukan spesialisasi karakter kita, misalnya membuka kunci pintu ataupun menjadi tank di depan.
Satu hal yang paling unik di Skyrim adalah kemampuan "Shout", di mana salah satu shout pertama yang kita dapat gunakan adalah "Unrelenting Force", yang terlihat mirip dengan Force Push milik Jedi. Total ada 24 tipe shout yang bisa kita dapatkan dari ancient ruin, dan untuk dapat menggunakan semuanya, kita harus membunuh naga-naga dan meng-absorb dragon soul mereka. Jadi, inilah alasan yang tepat untuk tidak menghindari dan malah secara aktif berburu para naga.

Crafting

Selain enchant weapon, armor dan alchemy di Oblivion, kali ini kita juga bisa melakukan crafting. Berikut adalah berbagai alat yang bisa kita gunakan untuk melakukan crafting:
  • Alchemy
    Dengan menggunakan Alchemy Workbench, kita bisa menciptakan potion dan poison dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang kita temui di Skyrim. Potion tentunya untuk kita minum sendiri, sementara poison digunakan untuk memberikan efek samping pada senjata kita.
  • Enchanting
    Seperti pada Oblivion, kita bisa menambahkan magic effect ke armor dan weapon yang kita miliki. Seperti biasa, kita membutuhkan soul gem untuk melakukan enchant. Sedikit berbeda dengan Oblivion, untuk mempelajari enchantments, kita harus menghancurkan barang-barang yang sudah di-enchant.
  • Smithing
    Dengan menggunakan forge, kita bisa menciptakan berbagai weapon dan armor baru. Semakin tinggi skill Smithing yang kita miliki, semakin bagus pula weapon dan armor yang bisa kita ciptakan. Bahan-bahan untuk menciptakan weapon dan armor bisa ditemui di dunia Skyrim, seperti kulit serigala dan besi.
  • Grindstone
    Grindstone digunakan untuk meningkatkan damage dari weapon.
  • Workbenches
    Workbench digunakan untuk meningkatkan armor rating dari sebuah barang.
  • Smelting
    Jika kita menemukan ore, maka kita bisa melebur ore tersebut menjadi metal ingots yang dibutuhkan untuk membuat weapon dan armor.
  • Tanning
    Selesai berburu binatang di hutan? Kita bisa menggunakan tanning rack untuk mengeringkan kulit binatang menjadi komponen pembuat senjata dan armor
  • Cooking
    Kita juga bisa memasak menggunakan cooking pot yang tersedia. Resep masakan dapat ditemukan di seluruh pelosok Skyrim.
Secara keseluruhan, Bethesda telah berhasil menciptakan sebuah RPG yang besar, bebas, fun, dan epic.

Editor's Tilt - 9,6

Mungkin sebagian pemain Oblivion kecewa dengan penyederhanaan sistem yang menghilangkan character class dan stats character. Tapi penyederhanaan ini bukanlah hal yang buruk, justru menjadikan game ini lebih "accessible" dan tidak ribet seperti Oblivion.

Jangan ganggu para giant kecuali tahu cara cheap untuk membunuh mereka
Betul-betul "wah" rasanya, sedang menjelajah untuk mencapai sebuah tempat, mendadak ada dua raksasa merasa terganggu dengan kehadiran kita. Diiringi dengan musik mentereng, lari dikejar para giants tersebut terasa benar-benar mendebarkan dan membuat kita "OMG aku dikejar raksasaaaaaaa!" - belum lagi saat kita bertarung melawan naga, benar-benar epic! (VideoGamesIndonesia)

[Review] WWE '12

Setiap tahun THQ mengeluarkan game brand WWE, apakah tahun ini mereka berhasil memuaskan nafsu para fans? Dengan menghilangkan brand Smackdown vs RAW, kini mereka tampil dengan judul baru yang lebih singkat: WWE '12.

Bye-bye Cena!
Secara tampilan WWE '12 masih terlihat sama dengan tahun sebelumnya, tidak terlalu banyak improvement. Namun seperti biasa, para Superstar tetap terlihat mirip dengan aslinya.
Sangat disayangkan karena hampir tidak ada perbedaan yang menyolok pada animasi saat bertarung, hanya kini kita bisa melakukan interrupt kapan saja (dengan penggunaan Predator Technology) baik mid-grapple ataupun sedang melakukan Attitude Adjustment, serta finisher tidak lagi menyebabkan lawan di-teleport ke tengah ring (seperti Five Knuckle Shuffle milik Cena yang dulu mendadak teleport ke tengah ring).

If you smell.... DLC
Dari segi voice acting, para Superstar tetap terkesan cheesy terutama jika kita memainkan Road to Wrestlemania. Apalagi para komentator Michael Cole dan Jerry "The King' Lawler masih tetap menggunakan komentar tahun kemarin yang untungnya di-update dengan beberapa kalimat baru.
WWE '12 merubah control scheme yang sudah kita pelajari beberapa tahun terakhir ini kembali menjadi "button based", tidak lagi "right analog stick based" untuk melakukan grapple. Mengherankan kenapa THQ merubah control scheme seperti ini, dan lebih parahnya, kita tidak bisa memilih untuk menggunakan 'right analog stick to grapple' scheme.
Road to Wrestlemania

Diva tetap tidak boleh melawan Superstar
Story mode telah kembali, namun tidak seperti Road to Wrestlemania yang lebih variatif di WWE Smackdown vs RAW 2011 di mana kita bisa memilih menjadi Evil Rey Mysterio, Road to Wrestlemania di WWE '12 malah tidak inspiratif sama sekali.
Kita diberikan jalan cerita yang betul-betul linear, mulai dari cerita Sheamus sebagai villain, sambung ke Triple H, dan terakhir ke karakter 'original'. Jalan cerita yang linear ini selain betul-betul panjang, juga sangat melelahkan untuk dimainkan.

I'm Awesome!
Road to Wrestlemania dipenuhi dengan berbagai scripted events yang cukup mengganggu. Sebagai contoh, kita harus menghajar Big Show tapi tidak bisa melakukan pin terhadapnya. Ketika kita sudah melemahkan Big Show, akan keluar button prompt yang akan menghasilkan sebuah cutscene di mana kita .... kalah.
Hal ini diperparah dengan AI yang cukup jago melakukan reversal dan dengan cepat bisa mengalahkan kita dengan submission move. Lucunya, kalau kita kalah kita harus mengulang, padahal kalau 'menang', kita tetap saja kalah karena scripted event tersebut.
Boleh dibilang, Road to Wrestlemania WWE '12 adalah story mode terburuk dari semua game WWE yang ada.
WWE Universe
Sebaiknya lupakan Road to Wrestlemania dan mainkan WWE Universe, fitur paling mengasyikkan dari WWE '12.

Membanting dengan camera cutscene
THQ akhirnya tahun kemarin mengembalikan fitur random match dan events yang dulu digunakan di WWF Smackdown 2, dan setelah dikembangkan lebih jauh dari WWE Smackdown vs RAW 2011, kali ini WWE Universe memiliki variasi event yang lebih banyak.
Kita juga bisa melakukan 'Match Interference' pada match yang ada, meng-edit brand, roster dan sebagainya. Satu hal yang menyenangkan adalah sistem auto-save yang tidak lagi menganggu interaksi kita pada menu. Biarpun WWE '12 sedang saving, kita tetap bisa memilih-milih menu dengan nyaman.
Create Modes

CAS harus ada di semua WWE utama
Sama seperti tahun kemarin, WWE '12 juga memiliki Create-A-Superstar yang benar-benar mendetail. Meskipun pada intinya masih sama dengan CAS tahun kemarin, akhirnya THQ mengembalikan juga sistem penyebutan custom name 4 parts oleh announcer.

Mau dipanggil apa?
Ya, siapa yang pernah menciptakan The Ultimate Warrior namun kecewa karena sang announcer tidak bisa menyebutkan namanya? Kali ini kita bisa menyetel 4 parts dari nama untuk diumumkan oleh announcer, misalnya "Jet" + "Lee". Nah, sekarang kita bisa mendengar sang announcer berkata "From Parts Unknown ..... THE ..... ULTIMATE .... WARDEN!"

Create-A-Finisher
Beberapa creation yang lain juga tetap ada, seperti Create-A-Finisher, Create-A-Moveset, Create-An-Entrance, Create-A-Story, dan yang terbaru adalah Create-An-Arena. Sayang Create-A-Taunt masih belum kembali.
Editor's Tilt - 5,5
Secara pribadi, WWE '12 tidak patut dikoleksi kalau kita sudah memiliki WWE Smackdown vs. RAW 2011. Control scheme yang mendadak berubah menjadi 'button based' ini benar-benar mengganggu muscle memory yang sudah dilatih sejak Smackdown vs RAW 2007.

Mari kita tunggu WWE '13
Rasanya WWE '12 benar-benar menjadi langkah lebih mundur dari THQ yang setiap tahun selalu berhasil mengecewakan para fans. Coba lagi tahun depan! (Video Games indonesia)

Galaxy Nexus Diluncurkan Awal Desember Ini

Samsung Galaxy Nexus
Samsung Galaxy Nexus
 Setelah batal diluncurkan pada November ini, Samsung Galaxy Nexus dikabarkan akan mulai dijual di pasaran Amerika Serikat pada 8 Desember 2011 mendatang.
Rumor peluncuran itu bocor di Internet dari sebuah website Android, Droid Life yang berisi tentang tanggal peluncuran Samsung Galaxy Nexus. Meski tidak diketahui sumber yang memberi informasi kepastian tanggal peluncuran tersebut, namun di dokumen itu memang jelas terpampang agenda peluncurannya.
Dalam bocoran tersebut juga tertulis,”Samsung Galaxy Nexus kini dijadwalkan akan diluncurkan di semua lokasi pada Kamis, 12 Desember 2011. Segeralah datang ke toko pekan ini.”
Lalu, apakah keunikan Samsung Galaxy Nexus? Vendor asal Korea Selatan ini telah membenamkan sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich. Analis PCMag mengakui sistem operasi terbaru ini lebih elegan, lebih futuristik, dan membawa elemen visual lebih baik dibanding Gingerbread dan Honeycomb.
Selain itu, dengan layar 4,65 inci beresolusi 1.280 x 720 piksel Super Amoled Plus membuatnya makin cemerlang. Prosesornya sudah dual core 1,2 Ghz dan memorinya sudah bisa menampung hingga 32GB. Selain itu ada kamera 5MP, kamera depan 1,3MP, HSPA, dan fitur Near Field Communication (NFC) yang memungkinkan pembayaran transaksi melalui ponsel.(sumber:surya.co.id)

[Review] Lord of the Rings: War in the North Xbox 360 / PlayStation 3 / PC

Trilogi Lord of the Rings dari novel karya J.R.R. Tolkien untuk versi video game kembali muncul. Sebelumnya game-game yang diadaptasi dari trilogi LOTR hadir dalam berbagai jenis permainan, seperti action adventure, real time strategy, dan MMO. Kini telah hadir juga dalam jenis action RPG yang berjudul Lord of the Rings: War in the North, di mana sesuai dengan harapan saya untuk memainkannya dalam sudut pandang RPG yang biasanya lebih memberikan kebebasan dalam menjelajah dunia permainan dibandingkan action adventure yang sangat terbatas dan sangat terskripsi.
Story game ini mengunakan alur cerita yang baru dan tidak mengikuti versi novel dan filmnya, namun kisahnya masih terhubung dan cukup menarik untuk diikuti. Dimana sewaktu 'The Fellowship of the Ring' melakukan perjalanan membawa cincin ke arah timur Middle Earth, ancaman baru muncul dari Utara. Setelah mendengar penjelasan dan nasihat dari Elrond dan kawan-kawan, ketiga ksatria yang bernama Eradan, Farin, dan Andriel melakukan perjalanan ke utara untuk menghadapi ancaman Agandaur, tangan kanan Sauron. Inti cerita game ini cukup simple yakni menyelamatkan dunia dari kehancuran juga. Game ini akan membawa kita melintasi lokasi-lokasi yang terdapat pada filmnya, seperti Misty Mountains, Mirkwood, tempat berkumpulnya pasukan kegelapan Sauron, dan tentunya kita juga akan bertemu beberapa karakter yang ada di novel dan di film, seperti Aragorn dan Elrohir, hingga pasukan kegelapan seperti Orc, Trolls, Goblin, ataupun Saenathra sang laba-laba raksasa.
Dalam game ini kita diperbolehkan memilih salah satu dari tiga karakter playable yang memiliki ras dan job yang berbeda, mereka adalah Eradan, ras Human dengan job Ranger, yang tentunya ahli dalam memanah serta memainkan pedang. Kemudian Farin, ras Dwarf dengan job warrior yang sangat tangguh dalam petarungan jarak dekat. Dan terakhir, Andriel, ras Elf dengan job Mage, yang mampu mengeluarkan ilmu sihir yang bersifat menyerang maupun bertahan. Selain mereka memiliki personaliti yang berbeda satu sama lain, mereka juga memiliki kemampuan yang unik pula, misalnya saat berada didalam gua, Farin yang merupakan ras Dwarf dapat melihat tanda pada dinding gua untuk dihancurkan dan mengambil item yang tersembunyi didalamnya, sementara karakter lainnya tidak bisa. Ataupun Eradan dapat menyelinap ke belakang musuh tanpa terdeteksi serta dapat melacak jejak kaki musuh.
Kita mengontrol karakter dalam sudut pandang orang ketiga, sama halnya pada game Fable dan Mass Effect. Masing-masing karakter dapat melancarkan serangan biasa dan serangan yang lebih kuat. Mereka juga dapat memblok serangan musuh dan segera membalas serangan tersebut, serta dapat berguling untuk menghindari serangan. Karakter kita juga dapat memanah dan membidik musuh, misalnya menembak tepat pada kepalanya akan menciptakan head shot. Sistem kombat pada game ini boleh dikatakan sangat brutal dan berlangsung epik. Bagian tubuh dari musuh dapat terpisah dan banyak menampilkan cipratan darah. Sayangnya variasi musuh dalam game ini sangat sedikit, dari awal mulai hingga beberapa jam permainan berlangsung, kita akan selalu bertemu dengan musuh yang cenderung itu-itu saja sehingga terasa sedikit jenuh, bahkan pada boss battle juga tampak biasa saja dan kurang menantang.
Beberapa serangan yang kita lancarkan pada musuh akan membuat mereka rentan dan memunculkan tanda yang memungkinkan kita untuk mengeluarkan jurus pamungkas atau serangan mematikan seperti critical strike, brutal hit, hit streak, heavy impact, dan lain-lain. Hal tersebut akan membuat karakter kita mendapatkan tambahan XP, disamping dari sejumlah XP yang didapatkan saat berhasil menghabisi musuh. Jumlah XP yang terkumpul dalam target tertentu akan meningkatkan level karakter yang disertai pemberian beberapa point yang dapat di distribusikan pada atribut strength, dexterity, stamina, dan will dalam mengasah serangan dekat, serangan jauh, serta kekuatan armor pada karakter kita. Selain itu juga terdapat skill point yang dapat didistribusikan pada pohon skill yang hadir cukup bervariasi sehingga kita bisa menambahkan sedikit strategi dalam bertarung. 
Disepanjang permainan kita akan selalu ditemani dua karakter lain yang akan dikontrol oleh AI komputer. Kita pun dapat memberi dua perintah sederhana saja, yaitu menyerang ataupun bertahan. Kepintaran AI dalam game ini cukup mengecewakan, mereka kurang cepat merespon perintah yang diberikan padahal pertarungan dalam game ini berlangsung cepat. Kita juga dapat beralih karakter dari ketiga karakter tersebut untuk mendapatkan pengalaman bertarung yang berbeda. Untuk beralih karakter tidak dapat dilakukan disembarang tempat dan hanya bisa dilakukan pada awal level saja. Leveling point karakter yang dikontrol AI komputer pun mengecewakan karena mereka berjalan otomatis dalam menetapkan poin atribut dan skill. Satu-satunya cara adalah dengan beralih ke karakter yang sebelumnya dikontrol oleh AI komputer untuk mendapatkan kesempatan mendistribusikan semua poin atribut dan skill untuk membangun karakter yang kita inginkan. Hal ini bukanlah cara yang tepat, tetapi malah terasa merepotkan saat beralih ke karakter lain. Bagi yang hanya berfokus pada salah satu karakter saja atau bermain dalam mode co-operative, mungkin tidak merasakan buruknya sistem ini.
Awalnya game ini menyediakan dua tingkat kesulitan yang dapat dipilih: Easy dan Normal. Namun setelah kita berhasil menamatkannya, kita akan membuka tingkat kesulitan Heroic yang dapat dimainkan dengan data savegame sebelumnya yang masih mempertahankan stok item, jumlah XP, dan skill poin pada karakter sebelumnya. Selanjutnya jika kita berhasil menyelesaikannya lagi, maka kita dapat membuka dan memainkan tingkat kesulitan Legendary. Disamping dari mode single player yang dapat diikuti, game ini juga memperoleh fitur co-operative yang merupakan sajian paling menarik dan seru dalam game ini. Mode ini dapat dimainkan bersama teman ataupun saudara melalui online atau dalam satu layar televisi yang dibagi secara vertikal.
Fitur kustomisasi karakter dalam game ini akan mengubah tampilan fisik pada karakter, selain itu juga akan berperan dalam meningkatkan kekuatan dan pertahanan karakter. Game ini menyediakan hingga 12 slot yang dapat dikustom, mulai dari armor kepala, armor badan, senjata pada tangan kiri dan kanan, hingga aksesoris dan armor sepatu. Pelengkapan armor dan item dapat ditemukan dari musuh yang tewas ataupun dari peti yang tersembunyi. Karena item yang dihadirkan dalam game ini cukup banyak, maka item yang tidak terpakai dapat dijual di toko dan jika ada yang rusak dapat diperbaiki di blacksmith. Terdapat juga percakapan interaktif seperti yang terdapat pada game Mass Effect, yang akan menceritakan lebih mendalam tentang dunia Middle Earth, bahkan ada juga dialog yang akan mengaitkan cerita tentang masing-masing karakter didalam game ini.
Dari segi visual pada game ini terlihat bagus dengan lingkungan permainan yang tampak indah, akan tetapi terdapat beberapa tekstur gambar yang nampak kabur. Tingkat kedetilan pada karakter dan efek pencahayaan pada game ini juga tampak lumayan bagus, hal ini terlihat pada armor dan senjata yang mengkilap saat terkena cahaya serta adanya efek pemanis, misalnya salju yang turun terlihat alami. Setidaknya mereka sudah berhasil untuk menghadirkan dunia Middle Earth dengan baik. Tidak hanya mengandalkan text sebagai sarana menjelaskan alur cerita game ini, tapi ada banyak cutscene yang disajikan dengan cukup halus. Kemudian dari aspek sound, suara akting dari masing-masing karakter terdengar lumayan baik, begitu juga pada suara latar dan efek, misalnya pada saat melintasi pegunungan berkabut terdengar menyeramkan hingga teriakan Troll ataupun pedang saling beradu terdengar mantap.
Editor's Tilt 7,5
Walau berjenis Action RPG, gameplay game ini tetap terasa linear, namun hal tersebut tidaklah begitu menganggu. Game ini tetap saja mengasikan dan mode permainan co-operative membuat saya menikmati hingga berjam-jam dengan konsekuensinya mata terasa cepat lelah dan tidak nyaman karena harus berbagi layar dalam satu LCD apabila tidak dimainkan secara online.

[Review] Epoch

Salah satu genre yang kontrolnya nyaman dimainkan di iOS adalah genre shooter. Gabungkan itu dengan fakta bahwa shooter (baik FPS maupun third-person shooter) laris di pasaran sehingga membuat platform iOS punya game shooter yang melimpah jumlahnya. Modern Combat, N.O.V.A, ShadowGun baru beberapa contoh yang langsung melintas di ingatan. Ketika Epoch mendarat ke toko iTunes pekan lalu, bisakah ia membedakan diri dari persaingan?
Gameplay dalam Epoch sedikit berbeda dengan game-game shooter lainnya, di mana pada game ini gerakanmu terbatas hanya pada daerah-daerah yang sudah ditentukan oleh gamer saja. Tahu Time Crisis di mana kamu bisa menembaki musuhmu dan berlindung dari serangan mereka? Epoch memiliki konsep yang sama dan menggabungkannya dengan permainan a la game watch. Ingat game watch di mana ikonmu bergerak secara terbatas dari satu titik ke titik lainnya? Epoch mengawinkan konsep pergerakan terbatas ini dengan sistem berlindung dari Time Crisis. Hasilnya?
Secara mengejutkan ternyata Epoch lumayan enak. Keberanian sang developer mendesign game ini tampil beda membuat kontrol Epoch sesuai dengan platform iOS yang memaksimalkan penggunaan touch screen. Bandingkan dengan Modern Combat, N.O.V.A, sampai ShadowGun yang tak akan lepas dibanding-bandingkan dengan kompatriotnya di dunia konsol: Call of Duty, Halo, dan Gears of Wars. Dalam Epoch kamu 'membidik' musuhmu dengan menyentuh mereka. Secara otomatis robotmu akan langsung menembaki mereka dan kamu tinggal fokus bersembunyi atau melompat dari satu titik ke titik lain menghindari serangan mereka. Kamu juga memiliki beberapa senjata sekunder seperti granat, homing missile, bahkan efek melambatkan waktu untuk menyerang musuh secara bertubi-tubi dan menghindar dari serangan mereka.
Karena berbentuk robot tentu saja kamu bisa mengganti senjata, armor, dan senjata-senjata sekundermu pada saat pergantian level. Semua equipment-mu ini bisa kamu beli dengan uang yang dihadiahkan pada setiap akhir level sesuai dengan tingkat performamu. Setiap equipment memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Ada yang memiliki daya serang tinggi tetapi amunisinya terbatas dan sebentar-sebentar kamu harus 'berhenti' untuk mengisi peluru. Sesuaikan gaya mainmu dengan senjata yang kamu pakai atau sesuaikan senjata y
Game ini semula akan memiliki level kesulitan easy dengan memberimu berbagai tutorial akan jenis musuh yang dihadapi dan bagaimana memakai kemampuan-kemampuanmu. Setelah 10 level easy berakhir, kamu akan memainkan level yang sama dengan kesulitan normal dan di sini tantangan yang sesungguhnya dimulai. Musuh-musuh yang tadinya diperkenalkan padamu satu demi satu sekarang keluar secara bergerombol dan memberondongimu tanpa ampun. Cukup gesitkah kamu menghindari sekaligus membalas mereka semua?
Sayangnya cerita  Epoch kurang menarik. Saya takkan menyalahkan gamer yang tak mengerti apapun yang terjadi di awal game mengingat kamu hanya ditampilkan sebagai sang robot yang bangun tanpa sadar mengenai masa lalunya dan hanya bermisi satu: menyelamatkan seorang putri yang ditawan di atas sebuah menara (Mario wannabe?). Kamu akan mulai mengerti apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini setelah mendapatkan catatan-catatan email dan data-data transkrip setiap pergantian level. Bukan cara yang paling tepat menarasikan cerita, apalagi mayoritas gamer mana mau menghentikan pacing bermain mereka sekedar untuk membaca notes?
Lantas mengingat game ini dibuat dengan Unreal engine, bagaimanakah grafiknya? Tentu saja luar biasa bagus dengan tampilan yang memberi nuansa dystopian pada game. Bagaimanapun saya harus akui bahwa setelah memainkan banyak game dengan engine Unreal maupun Unity, tampilan Epoch tak lagi mempesonaku. Perkembangan teknis game mobile pada bidang grafik maupun audionya memang luar biasa. Bicara soal audio dalam game ini, Epoch dilengkapi dengan suara baku tembak yang menggelegar, terutama bila kamu memakai headset saat bermain. Suara - sayangnya - absen dari pertempuran para robot bisu ini.
Editor's Tilt 7.5
Epoch adalah shooter berbeda tetapi tidak buruk rupa. Kontrolnya ketat dan pas untuk sebuah game iOS. Pergerakan karakter robotmu benar-benar fluid dan setiap levelnya memang memanfaatkan engine Unreal secara baik. Setiap musuh pun memiliki AI yang lumayan cerdik dengan menghindari serangan-seranganmu dan bekerja sama memberondongmu dari segala arah. Kalau kamu gemar dengan game-game macam Time Crisis dan House of the Dead, masukkan Epoch ke dalam daftar mainmu.
ang kamu pakai dengan gaya mainmu!

Call of Duty: Modern Warfare 3 Review (Single Player only)



PROLOG
Walaupun sempat mengalami konflik internal yang parah pada tahun lalu, akhirnya Infinity Ward (IW) berhasil menyelesaikan seri kedelapan dari game 1st person shooter yang sangat terkenal di dunia, Call of Duty Modern Warfare 3 (COD 8/MW 3) pada bulan ini, dengan tepat waktu tanpa ada penundaan jadwal perilisan yang lama. Mereka berhasil mengembangkan COD 8 berkat bantuan dari beberapa pengembang game lainnya, diantaranya ialah Sledgehammer Games dan Raven Software. Akankah bantuan dari ketiga pengembang game besar itu (ups, Sledgehammer itu masih pengembang game baru) bisa menjadikan COD 8 menjadi game yang jauh lebih bagus daripada seri-seri COD terdahulu atau menjadi game yang lebih bagus daripada Battlefield 3 (BF 3)?




STORYLINE
COD 8 ini masih mengambil tema perang modern yang sama seperti seri MW 1 dan 2, yakni perang di masa kini atau bisa dibilang bertemakan pada era waktu yang tak jauh dari masa sekarang. Alkisah, mantan anggota Pasukan Task Force 141 Kapten John "Soap" MacTavish, mantan pasukan SAS Kapten John Price dan informan asal Russian sekaligus teman dekat dari Kapten Price, si "Nikolai", ketiganya menjadi buronan internasional seusai membunuh Letnan Jendral Sheperd. Si Kapten Soap yang terluka parah sehabis di tusuk oleh Sheperd, sedang menjalani pengobatan di suatu wilayah di satu desa terpencil di India, namun mereka mendadak di serang oleh sekelompok Pasukan Ultranasionalis Rusia, yang dipimpin oleh sang teroris besar, Vladimir Makarov. Mau tak mau, Kapten Price menugaskan Yuri, seorang mantan anggota pasukan Spetsnaz untuk membantu mengevakuasi kembali si Kapten Soap, ke tempat aman lainnya. Mereka berdua secara bahu membahu beserta beberapa pasukan khusus Amrik lainnya yang masih setia dengan Kapten Soap dan Price, saling berjuang bersama untuk mengalahkan pasukan Rusia tersebut. 

Sementara itu di saat yang hampir bersamaan, angkatan perang Amrik sedang berusaha mati-matian untuk menghancurkan kekuasaan militer Rusia di Kota New York. Maka Pentagon juga memerintahkan pasukan Delta Force untuk membantu pasukan Amrik lainnya dalam pertempuran tersebut. Satu diantara anggota Delta Force itu ialah Sersan Derek "Frost" Westbrook, yang ikut bertempur di salah sudut New York itu, terutama berperang di gedung Bursa Saham New York. Beberapa bulan kemudian, perang besar antara Amrik dengan Rusia mulai surut dan pihak Presiden Rusia sendiri, Boris Vorshevsky berniat mau berdamai dengan pihak Amrik di KOta Hamburg, Jerman. Sayangnya, perjalanannya terhambat gara-gara pembajakan oleh para anak buah Makarov dan ia sendiri berhasil diculik, sehingga perundingan damai antara Rusia dan Amrik menjadi tak menentu. Di kemudian hari usai drama penculikan, pasukan ultranasionalis Rusia sukses menyusup jauh ke berbagai ibukota negara di Eropa Barat, dan melancarkan serangan senjata pemusnah massal berupa bom kimia. 

Akibatnya, banyak warga sipil menjadi korban tewas dan pasukan militer Rusia melancarkan invasi militer secara mendadak ke benua Eropa. Perang Dunia III pun meletus di Eropa. Wow, benar-benar super, ohohoho... Dalam beberapa hal, tema perang dunia III dalam mode single player (SP) itu sekilas sama seperti apa yang telah terjadi di BF 3. Bedanya kalau di mode single player BF 3, gamer bisa mencegah kemunculan Perang Dunia III sebagai hasil dari penyerbuan Amrik ke Iran yang diduga menyembunyikan senjata nuklir serta dipimpin oleh seorang teroris. Maka di COD 8, gamer takkan bisa mencegah kemunculan perang dunia III, gara-gara Rusia berhasil menyerang Amrik dan Eropa secara tiba-tiba. Di game BF 3, akan terlihat sosok negara Amrik yang benar-benar negara superpower dengan para tentara biasa yang super hebat, karena mampu mencegah munculnya ledakan nuklir secara tepat waktu. Tetapi di COD 8, semua sifat dari karakter utama terlihat lebih membumi, bahkan negara Amrik sejak seri MW 1 yang terlihat sangat kuat, bisa dibuat terlihat tak berdaya, bahkan hingga ke seri MW 2 dan 3 ini. 

Yup, pihak IW mampu menggambarkan bahwa Amrik itu bukanlah negara superkuat seperti yang terlihat di berbagai game action shooter bertema militer Amrik ataupun film-film action Holiwood lainnya. Pihak Amrik gagal mencegah ledakan nuklir di suatu negara Arab (Irak???), lima tahun kemudian mereka gagal menangkal invasi Rusia ke tanah airnya sendiri, bahkan mereka juga sekaligus harus berjuang mati-matian membantu para negara sekutunya di benua Eropa dalam menghadapi serbuan militer secara masif oleh Rusia, yang melakukan perang konvensional. Sebagaimana tradisi dari berbagai seri COD yang telah berlalu, gamer akan memerankan berbagai karakter yang berbeda, selain si Yuri dan Frost, gamer juga akan berperan sebagai anggota SAS, Sersan Marcus Burns dan Andrei Harkov, seorang anggota Pasukan Pengawalan Presiden Rusia. Keempat karakter itu akan memberikan berbagai sudut pandangan akan pengalaman Perang Dunia III yang berbeda-beda. Kapten Soap kini hanya menjadi NPC, sama halnya dengan si Nikolai, bagaimana dengan Kapten Price?? Gamer baru bisa memerankannya di akhir cerita saja. 




Bagi sebagian gamer, mungkin alur cerita dalam Call of Duty, terutama seri MW 1-3 ini akan terasa sangat klise dan membosankan, dan mungkin sebagian lainnya akan menyatakan hal yang sebaliknya. Bagi penulis, cerita dalam COD 8 ini terasa tak membosankan, meski memang terlihat klise. Mengapa bisa begitu?? seperti yang sudah penulis jelaskan sebelumnya, cerita MW 3 ini sangat berkait erat dengan MW 1-2, dan keterkaitan cerita tersebut tak terlihat dipaksankan melainkan justru terlihat mulus, saling sambung menyambung dengan rapi jali. Belum lagi sifat penokohan para karakter utama di COD 8 ini yang masih mengedepankan sosok-sosok ikonik dari COD 4, dan sifat karakternya yang lebih alami daripada yang ada di BF 3. Negara Amrik lagi kepayahan, selain tanah airnya sempat diinvasi oleh Rusia, mereka juga masih harus mengurusi berbagai wilayah konflik militer lainnya, selain di benua Eropa. Pasukan Eropa Barat pun juga tak berdaya dalam menghadapi serbuan tentara Rusia. Maka, akan terlihat jika satu persatu para karakter utama di game ini tewas, sebagai bagian dari korban Perang Dunia III. 

Kualitas cerita di COD 8 ini sebagus seperti di MW 1. Walaupun ending-nya mungkin akan banyak yang bisa menebaknya, namun pada akhirnya, hanya ada satu tokoh utama saja yang mampu bertahan hidup dari kejamnya Perang dunia III itu. Yang pasti, meski masih bersifat linier tapi unsur ceritanya lebih memuaskan daripada cerita di BF 3, sebab IW memberikan kesimpulan akhir dari kisah "trilogi" Modern Warfare ala Call of Duty. Semoga. Amin.



GAMEPLAY
Mode SP dari MW 3 terdiri dari dua bagian besar yakni mode cerita kampanye dan mode Special ops. Mode cerita kampanye terdiri dari tiga bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab cerita, serta sifat gameplay COD 8 masih berupa close ended. Dan sepanjang cerita kampanye, isinya dipenuhi dengan berbagai adegan aksi ala film-film holiwud kelas satu, dimulai dari serangan mendadak ke satu desa terpencil di India, hingga ke pertempuran yang brutal di gedung Bursa Saham New York, hingga penyusupan ke negara Sierra Leone dan Somalia di AFrika, lalu balik ke misi penyergapan di LOndon dan Paris, ikut misi penyerbuan ke Berlin, Praha, SIberia, serta berakhir dengan menyerang ke satu hotel terkenal di satu kota di wilayah UEA. Perjalanan mengelilingi dunia itu bukan melalui jalur wisata yang damai dan aman tentram, akan tetapi malah sebaliknya, penuh dengan adegan baku tembak yang seru dan para korban perang yang terus berjatuhan diantara kedua belah pihak yang saling bertikai.

Di COD 8 ini, Gamer takkan menemui skenario perang yang terlalu kaku ataupun akan menjalani fitur quick time event yang begitu banyak bermunculan, seperti halnya jika gamer memainkan mode SP pada BF 3. Semisal misi menghancurkan menara jamming milik Rusia di Kota New York, dimana gamer takkan sering mengalami kematian mendadak jika tak mengikuti arah larinya dari sang komandan tim. Berbagai pertempuran yang ada seusai di peta level itu, akan terlihat sangat variatif, dimulai dari misi menyelam, menyusup ke dalam kapal selam milik Rusia dan berakhir dengan adegan kejar-kejaran dengan menggunakan speedboat, meliuk-liuk diantara reruntuhan kapal perang yang berserakan di wilayah lepas pantai New York. Misi-misi dengan gameplay yang beragam juga terdapat ketika menyerbu ke salah satu kota di Somalia, Afrika. Pertempuran dimulai dengan mendobrak masuk gerbang kota dengan jeep, lalu berperang di jalanan kota, lalu berupaya kabur dari kejaran musuh dengan melalui badai pasir yang sangat besar. Sambil tak lupa untuk membunhi para musuh yang tersisa.

Pada beberapa peta level, membebaskan gamer untuk menggunakan banyak taktik untuk berperang dan menghabisi para musuh. Tidak hanya itu, sebagian besar pertempuran dalam game ini kembali memunculkan sesuatu hal yang telah lama menjadi tema sentral sejak COD 1. Gamer akan sering bertempur bersama-sama dengan banyak para AI team untuk melawan gerombolan tentara musuh, artinya dalam game ini, dalam banyak peta level, gamer takkan berperang sendirian bak seorang rambo. Satu contohnya, misi pendaratan ke sebuah pantai di kota Hamburg, Jerman. Adegan pendaratan pasukan Amrik ke Jerman tersebut, seperti pendaratan tentara Amrik ke sebuah wilayah pantai di COD 2 dalam Perang Dunia II. Gamer akan menyaksikan secara langsung, bagaimana proses operasi militer pendaratan pasukan dalam perang modern di MW 3 ini, yang di awali dengan mendaratkan pasukan infanteri melalui banyak helikopter angkut, dan disusul dengan pendaratan pasukan kavaleri tank, melalui kapal hovercraft militer. 

Entah itu operasi pendaratan sesuai dengan operasi amfibi yang sebenarnya atau tidak, namun para AI team, baik dari pasukan infanteri maupun kavaleri, sedikit demi sedikit akan membantu gamer dalam merebut beberapa titik tertentu dari tangan tentara Rusia. SEemula gamer akan berperang sebagia salah satu anggota pasukan Delta FOrce, namun di peta level yang sama pula, gamer akan sempat menaiki tank sebagai petugas penembak minigun (bukan sebagai penembak meriam utama tank ataupun sebagai sopir tank). Lalu membantu menembaki para musuh yang berkeliaran dengan minigun itu, tank-nya pun yang berjalan otomatis karena dikendalikan oleh AI team, beberapa tank milik teman lainnya juga akan sama-sama membantu gamer untuk menghabisi para tentara Rusia. Perjalanan melalui tank itu tidak hanya melewati jalanan terbuka tapi hingga masuk ke dalam gedung parkir. PIhak AMrik menggelar operasi Amfibi yang penuh resiko itu dalam rangka untuk menyelamatkan nasib Wakil Presiden AMrik yang sedang terjebak di wilayah musuh. 




Memang adegan perang itu telah sesuai dengan skenario yang ada, tapi terasa tak membosankan, karena lebih bervariatif sifat misinya. Jika sudah menamtakan semua misi di cerita kampanye maka agmer bisa beralih ke Mode Special Ops yang muncul kembali di COD 8. Mode SPecial Ops itu terdiri dari dua bagian yakni mode Survival dan Special Mission, masing-masing bisa gamer mainkan secara offline bersama para AI team untuk melawan para AI musuh, atau bisa dimainkan dalam mode Co-op bersama teman-teman manusia secara ONline. Mode Survival itu mirip mode zombie di COD Black Ops, bedanya di COD 8 ini gamer akan menghadapi serbuan musuh secara bergelombang, dan para AI musuh itu berlaku dengan tingkat kecerdasan yang sama bagsunya dengan yang ada di mode cerita kampanya. DI beberapa titik terpenting yang akan sering dilalui gamer, mereka akan menempatkan claymore sebagai jebakan maut bagi gamer. Mereka juga akan spawn secara random setiap gelombang serangan berlangsung, dan akan terus memburu dan menghabisi gamer sampai dapat dengan segala cara. 

Para Ai musuh yang tertembak, kadang atau seringkali tembakan dari gamer meleset dan hanya melukai mereka, bukan membunuh mereka. JIka mereka terluka, mereka akan merangkak mencari tempat yang aman, sambil menembaki gamer dengan pistolnya, seperti biasa yang terjadi di cerita kampanye. Lalu, dari serangan tahap satu hingga puluhan nantinya, akan semakin berat tingkat kesulitannya sebab gamer tidak hanya akan menghadapi prajurit biasa, tapi juga yang ber-armor sangat tebal. Selain itu, AI musuh yang ber-body full armor suit tersebut, juga akan dibantu oleh beberapa helikopter tempur musuh, anjing penyerang yang membawa bom, prajurit bunuh diri dengan bahan peledak atau bom kimia, prajurit infanteri biasa, semuanya akan mengeroyok gamer hingga gamer kehabisan darah dan tewas. Jika tewas maka gamer harus mengulangi lagi dari awal. Dan keasyikan yang utama dari mode survival ini ialah terdapat sistem levelling dengan terus menambahkan EXP point, sehingga gamer bisa meng-upgrade dan membuka berbagai gajet tuk senjatanya. 

Tidak hanya itu, di mode survival ini juga terdapat sistem uang tuk membeli berbagai senjata, gajet dan amunisi, serta perk atau bantuan serangan dari pihak AI team. SEperti memainkan mode MultiPayer OnLine (MP OL) sungguhan, tapi bedanya gamer hanya bermain bersama para AI team/musuh. Jika gamer belum puas dengan apa yang ditawarkan oleh mode survival, maka gamer bisa menamatkan mode Special Mission yang struktur misi-misinya lebih mirip seperti apa yang sudah ditampilkan dalam mode cerita kampanye. Tetapi, misi-misi di mode special mission ini beberapa obyektif utamanya merupakan kisah-kisah di balik layar dari apa yang sedang terjadi di sepanjang alur cerita kampanye. Salah satu obyektif utama di special mission, ialah menyelamatkan sang putri presiden di antara reruntuhan pesawat kepresidena Rusia yang terjatuh, gara-gara pembajakan oelh para pasukannya si Makarov. Semakin tinggi skor yang didapat dalam menyelesaikan di semua obyektif misi di Special mission, juga akan menambah EXP point untuk upgrade senjata dan gajet milik gamer. 

Penulis belum mengetahui, apakah profil karakter yang terdapat di mode special ops itu, semisal gamer sudah mencapai level 22/33 akan juga bisa digunakan untuk memainkan mode MP OL nya. Sebab, ada kabar jika beberapa senjata yang teedapat di mode Special Ops itu tidak akan muncul di mode MP OL, jadi intinya akan ada beberapa senjata yang khusus hanya muncul di mode MP OL ataupun di mode special ops saja. Mode special ops itu, akan sangat berguna bagi gamer sebelum masuk ke mode MP OL yang sesungguhnya, karena bis amelatih gamer dalam hal kecepatan reaksi dan mengadaptasi beberapa jenis senjata serta upgrade gajet yang ada, serta beberapa perk yang ada di COD 8 itu. Dan mode special ops itu jelas lebih bagus daripada apa yang telah muncul sebelumnya di seri-seri terdahulu.



SOUND 
Pengembangan game yang membutuhkan kerjasama langsung antara tiga pengembang sekaligus ini, pada dasarnya bukan untuk mengembangkan MW 3 menjadi sebuah game action shooter dengan lompatan jauh kedepan, semisal dalam hal gfx dan sound seperti yang ada di CRysis 2 Dx11 ataupun Battlefield 3 DX11. Namun, menurut penulis, kerjaan keroyokan itu semata-mata demi mempercepat proses pembuatan game COD 8 agar tepat waktu sesuai jadwal perilisan oleh ACtivision. Jadi bukan untuk memperindah kualitas suaranya, sebab di COD 8 ini segala/hampir semua efek suaranya (entah itu suara tembakan senjatanya, ledakannya, tiada pilihan fire of rate pula) hanya merupakan polesan atau remake dari seri modern warfare terdahulu, memang masih berkualitas bagus secara umum. Tapi sesungguhnya, terdengar tak begitu istimewa. Kecuali untuk pengisi suara para karakter utama maupun para NPC lainnya yang benar-benar bagus dan pas. SEgala dialog nya terdengar mantap sekali di telinga penulis.




GFX
Kualitas efek-efek suara yang tak berubah banyak daripada sebelumnya, entah mengapa juga berimbas pada kualitas gfx nya yang juga polesan dari gfx engine terdahulu, baik yang terdapat pada COD 6 dan COD 7. Padahal, COD 8 ini membutuhkan ruang instal di HDD sebesar 16gb, maklum game ini juga sudah mendukung penuh Dx10. Tapi, penulis melihat gfx game ini baik shader maupun texture-nya, terlihat biasa-biasa saja, malah gak memperlihatkan dengan jelas jika game ini sudah memakai Dx10. Tak kelihatan di mata penulis. Berbagi peta level emang berdesain variatif, dan sebagian kecilnya hanya merupakan remake dari satu peta level di COD 4. SEcara umum, gfx MW 3 memang bagus tapi takada yang istimewa disini. Dan, walaupun sedikit mengecewakan dalam hal kualitas gfx-nya, tapi bagi gamer yang masih memakai Hardware PC yang tak terlalu tinggi, apalgi bagi gamer yang masih memakai OS win xp sp3, maka akan tetap bisa menikmati gfx game ini secara penuh ketika memainkan game ini.

Pada iklan-iklan sebelumnya, sang pengembang menjanjikan akan ada kerusakan lingkungan yang besar-besaran di mode cerita kampanye COD 8. dan hasilnya memang benar, bahakn lebih banyak daripada yang penulis saksikan di mode SP BF 3. Akan tetapi, semua efek kerusakan lingkungan itu sudah diskenariokan oleh alur cerita yang ada, jadi kehancuran sebuah gedung di kota New York, atau runtuhnya menara Eiffle di Paris, ambruknya sebuah gedung ternama di Jerman, semua sudah di skenariokan, sama seperti apa yang terjadi di mode SP BF 3, pula.



REPLAYBILITY
Jantung utama dari game MW 3 ini terletak pada mode special ops nya yang bisa membantu gamer dalam berdapatasi dengan mode MP OL, tanpa harus online terlebih dahulu. Mode Spec ops nya, terlihat lebih bagus dan lebih menarik daripada mode special ops di seri Modern Warfare yang lama. Ada pengumpulan EXP point layaknya bermain game rpg shooter. Penulis merasa keasyikan untuk terus memainkan mode spec ops nya ini, hanya demi membuka beberapa jenis senjata dan untuk bisa di upgrade dengan gajet yang telah tersedia. SEjak seri keempat, game Call Of Duty ini lebih fokus ke mode MP OL-nya, jadi dengan mengijinkan mode special osp untuk bisa dimainkan secara offline bersama para AI team dan musuh, maka menajdi suatu nilai tambah tersendiri bagi mode SP di COD 8 ini. Andai DIce juga memberikan fitur yang sama seperti itu ke dalam BF 3-nya. Masih sama seperti dulu, pada mode cerita kampanye juga diberikan "misi sampingan" tuk mengumpulkan beberapa item intel penting yang tersebar di titik-titik tertentu, di setiap peta level yang ada di COD 8 ini. 




EPILOGUE
Mode cerita dan gameplay di mode SP offline, masih sebagus seperti Modern Warfare, gfx dan sound juga hanya berkualitas begitu-begitu saja, lalu ada penambahan variasi dalam mode special ops offline. Ditengah-tengah permasalahan internal yang parah, IW dan para pengembang lainnya telah melakukan pekerjaan-nya dengan upaya yang terbaik. COD 8 mungkin hanya akan menjadi standar game 1st person action shooter saja, tapi hasilnya pada beberapa sisi tetap terlihat lebih bagus daripada game-game lainnya yang sejenis.



============================================
Penilaian
============================================

Storyline----> 8
Salah satu sosok ikonik Modern Warfare telah tewas

Gameplay-----> 8
Menghabisi musuh dengan AC-130 Spectre Gunship masih mengasyikkan seperti dahulu

Sound--------> 7
Karakter suara si Kapten Price terlihat masih super mantap

Gfx-----> 7
Detail senjata SCAR-L terlihat lebih tajam

Replayability----> 9
Mode Special Ops mirip game RPG shooter

Total Skor = 7,8 


(+) :
- Kisah "trilogi" Modern Warfare yang berakhir klimaks
- GFx engine masih ramah terhadap hardware PC lama
- Mode SP masih terasa menggairahkan seperti dahulu
- Muncul beberapa gajet dan perk baru

(-) :
- sound engine sekilas hanya merupakan remake dan polesan semata dari seri terdahulu
- gfx engine COD 8 sudah mulai kelihatan menua

[Review] Batman: Arkham City



Hingga saat ini, rasanya saya memang masih belum bosan memuji betapa briliannya hal-hal yang dilakukan oleh Rocksteady ketika mereka memperkenalkan Batman: Arkham Asylum pertama kalinya di tahun 2009 lalu. Demam Batman yang boleh dikatakan sangat terpengaruh oleh fenomena sukses filmThe Dark Knight di 2008 mungkin bisa jadi salah satu alasan yang membuat sebagian kalangan gamers beranggapan pesimis terhadap rencana rilis Arkham Asylum saat itu. Seperti biasanya, adaptasi game dari film memang cenderung mengecewakan. Dan anggapan tersebut pun rasanya tidak banyak berubah sampai dengan sekarang, mengingat game Arkham Asylum itu sendiri memang tidak dibuat oleh Rocksteady menurut versi layar lebar sang manusia kelelawar, melainkan dari versi graphic noveldengan judul sama. Satu langkah cemerlang yang memang sukses membuat game buatannya terus diingat gamers sebagai game superhero terbaik yang pernah ada.

Sementara sebagian fans sudah cukup puas dengan game pertamanya, mungkin lain halnya dengan sang developer yang masih melihat adanya potensi untuk sebuah kelanjutan. Studio game yang bermarkas di Inggris inipun dengan senang hati mempertemukan kembali Batman dan musuh-musuh bebuyutannya yang sudah tidak asing. Welcome to Arkham City...
Sebagai sekuel dari game sebelumnya, Batman: Arkham City melanjutkan ceritanya dengan setting satu tahun seusai kejadian yang menutup Arkham Asylum. Quincy Sharp, yang kini menjabat sebagai walikota Gotham, telah menggunakan sebagian kota Gotham yang ia namakan dengan Arkham City sebagai penjara terbuka untuk menampung para penjahat yang semula menghuni Arkham dan Blackgate Prison. Sharp yang bertangan besi dalam memerintah Gotham pun tidak segan-segan untuk menangkap dan menjebloskan mereka yang berani menentang aturannya ke Arkham City, termasuk Bruce Wayne. Identitas asli dari Batman inipun tidak luput dari tangkapan, yang sebenarnya didalangi Hugo Strange. Apapun maksud jahat yang sedang ia rencanakan, adalah tugas Bruce alias Batman untuk menghentikannya. Akan tetapi, jelas bukan cuma Strange satu-satunya ancaman yang perlu dikuatirkan sang jagoan kali ini.
Aspek gameplay tidak diragukan memang sesuatu yang membuat nama Arkham Asylum begitu besar di mata gamers. Dan kebanggaan tersebut pun tampaknya dapat diulangi kembali oleh Arkham City. Setelah Arkham Asylum merealisasikan khayalan gamers menjadi Batman selama ini, sekuel ini kembali dengan mempertahankan sejumlah aspek yang diandalkannya. Setting bergaya open world, gameplay Stealth & Predator, Freeflow Combat System, Detective Mode dan berbagai gadget mutakhir khas Batman merupakan sejumlah kekuatan dari game pertamanya yang dapat kalian temukan kembali disini. Namun, tidak hanya sekedar memasukkan kembali elemen-elemen tersebut, beberapaimprovement pun turut dilakukan Rocksteady untuk membuat pengalaman sebagai Batman terasa semakin berkesan.
Arkham Asylum sebagai setting dengan nuansa open world memang cukup luas untuk dijelajahi. Di game pertamanya kita telah menemukan sejumlah collectibles yang dapat dikumpulkan dari menjelajahi berbagai pelosoknya. Kini, Arkham City tampil sebagai setting yang menampilkan luas mencapai beberapa kali lipat sebelumnya. Selain dapat menemukan kembali Riddler Trophy yang tersebar, Arkham City pun masih menyimpan cukup banyak hal yang dapat dieksplorasi di berbagai penjurunya. Di samping plot cerita utamanya, setting open world ini turut memberi lebih banyak side mission sebagai pilihan hal yang juga menunggu untuk diselesaikan. Mulai dari kerjasama dengan Bane, menghentikan kegilaan Zsasz, sampai melacak Deadshot dapat kalian lakukan sebagai selingan dari skenario utamanya.
Stealth yang banyak ditekankan pada game pertamanya kembali mendapat perhatian yang cukup baik disini. Tidak hanya dapat melakukan berbagai metode Predator yang sama dengan sebelumnya, sejumlah improvement turut memungkinkan pilihan takedown dan gadget yang baru untuk digunakan dalam melumpuhkan lawan-lawan dari Vantage Point. Cara-cara yang membuat feel sebagai Batman semakin terasa hidup. Sebagai jagoan paling manusiawi di antara jagoan-jagoan DC Universe lainnya, tidak mempunyai kekuatan super merupakan satu keterbatasan sang Caped Crusader yang malah menjadi kekuatan mutlak dalam game-nya. Banyak sekali cara dan hal yang dapat dimanfaatkan untuk menundukkan setiap musuh yang kalian temui. Jadi, seperti layaknya game-game yang mempresentasikan stealth secara tepat, berpikir secara taktis dan memanfaatkan medan pun jelas menentukan dalam sekuel ini.
Sebagai Batman, kemampuan beladiri Bruce Wayne merupakan salah satu modal yang diperlukan untuk menghadapi lawan-lawannya. Keberhasilan Arkham Asylum mengadaptasikannya ke dalam bentuk sistem Freeflow Combat tidak diragukan turut membesarkan nama game tersebut di hadapan fansnya. Mungkin inilah combat system terbaik untuk sebuah game yang menekankan gameplay beat 'em up di dalamnya. Sistem ini memungkinkan Batman dapat melancarkan rangkaian combo tanpa terputus oleh jarak dari satu lawan ke lawan yang lainnya. Sebuah mekanisme yang sangat diapresiasi bagi para penyuka aksi Batman yang komikal karena perkelahian dapat dikuasai dengan menggunakan tombol directionalattack, dan counter. Kini, Arkham City menghadirkannya kembali dengan tidak melewatkan beberapa peningkatan yang membuatnya semakin berarti. Jumlah dan kemampuan AI yang ditingkatkan, dengan ritme critical strike yang lebih ketat membuatnya jadi semakin menantang. Mekanisme yang sederhana untuk dilakukan pada dasarnya, namun cukup sulit untuk dikuasai sebenarnya.
Untuk memberikan variasi lebih banyak, berbagai gadget andalan Batman pun dapat dipadukan di dalam pertarungan. Di samping sejumlah gadget yang sudah ada dari game pertamanya, adapungadget tambahan untuk kali ini di antaranya: Smoke Pellet yang dapat dipergunakan untuk membingungkan lawan, Remote Electrical Charge untuk menyetrum lawan, dan Ice Grenade untuk membekukan. Selain itu, beberapa gadget lama juga memperoleh tambahan fitur seperti misalnya Batarang.
Kemampuan Batman sebagai “World’s Greatest Detective” juga kembali dihadirkan dalam game ini. Di samping berfungsi untuk mendukung metode Stealth & Predator, Detective Mode lagi-lagi punya bagian tersendiri yang terkait dengan aspek ceritanya. Misalnya, ketika Batman diharuskan untuk menganalisa lokasi sniper dari jejak peluru yang ditinggalkan atau melacak jejak seseorang dari darah yang ditinggalkannya. Sesuatu yang cukup menarik dan berpotensi untuk dikembangkan sebenarnya. Sayang, Rocksteady sepertinya memilih untuk lebih menekankan porsi pertarungan kepada Batman kali ini.
Sementara Arkham City mendatangkan beberapa wajah penjahat yang belum sempat hadir di game prekuelnya, sekuel terbaru inipun turut memperkenalkan Catwoman sebagai karakter playable yang punya peranan di dalam skenario. Namun, perlu kalian ketahui kalau Ms. Selina Kyle ini baru dapat dimainkan dengan menukarkan downloadable code yang terdapat di dalam kemasan game-nya. Merasa ragu dan sayang menggunakannya? Akan lebih disayangkan lagi kalau kalian melewatkan esensi game ini secara penuh. Tidak hanya memiliki integrasi di dalam aspek skenarionya, kemunculan Catwoman dalam empat segmen ini juga memberikan variasi yang segar dari segi gameplay. Ia punya beberapa peralatan yang tidak dimiliki Batman, Thief Vision, kemampuan merayap di langit-langit ruangan bak Spider-Man dan yang penting...ia seksi.
Terlepas dari berbagai kemampuan yang menjadi modal dalam menghadapi Hugo Strange dan para bandit Gotham lainnya kali ini, Batman tetap dapat berkembang menjadi semakin tangguh lagi seiring dengan jalannya permainan. WayneTech, divisi teknologi yang dimiliki Bruce Wayne itu sendiri, menjadi fasilitas yang dapat kalian gunakan untuk mengembangkan berbagai kemampuan Batman (dan Catwoman juga). Dengan mengumpulkan experience, kalian masih dapat melakukan sejumlah upgrade terhadap gadget dan juga power up untuk Batman seperti pada game terdahulu.
Berbicara mengenai aspek grafisnya, Arkham City menampilkan kualitas visual yang secara garis besar tidak banyak berbeda dari pendahulunya, mengingat pengembangan kali ini masih dilakukan dengan menggunakan teknologi Unreal Engine 3. Batman dan seisi Arkham City kembali diperlihatkan secara mendetil dalam tone warna gelap yang tepat untuk menggambarkan suramnya tempat ini. Begitupun dengan detil dari Batman dan tiap karakter yang ada. Tampak baik, terutama pada Batman yang kembali memperlihatkan efek-efek damage untuk menambah kesan realistis di sepanjang aksinya di Arkham City. Memuaskan secara keseluruhan, namun tetap belum mencapai sempurna sebagaimana sedikit minus dari segi grafis masih dapat ditemukan oleh mereka yang memperhatikannya. Pop-in objects yang sering nampak di berbagai game dengan dukungan Unreal pun tidak luput dalam game ini. Terlepas dari sedikit kendala minornya, aspek grafis ini tetaplah memuaskan. Terlebih bagi kalian yang dapat melihatnya dalam dukungan 3D.
Dari segi voice acting-nya, beberapa voice actor kawakan yang bertugas menghidupkan karakter-karakter di game ini terbilang menjalankan perannya dengan cukup baik, meski ada beberapa kualitasvoice acting di dalamnya yang terdengar cukup monoton seperti saat para penjahat terkejut melihat keberadaan Batman atau pada saat mereka yang terdengar tidak henti-hentinya menyebut Catwoman dengan panggilan kasar. Namun, sesuatu yang cukup jadi kekuatan dari aspek suara inipun tidak diragukan terletak pada sejumlah musik yang tepat menghiasi berbagai momen aksi heroik Batman. Komposisi musik yang cukup untuk membuat gamers serasa memang tengah memegang peran utama di dalam film sang Dark Knight.
Arkham City tidak akan membuat kalian cukup puas hanya dengan sekali menyelesaikan plot utamanya. Game ini masih punya banyak hal di samping trophy/achievement yang cukup membuat saya tetap ingin memainkannya lagi dan lagi. Dengan menyelesaikan game pertama kalinya, gamers akan membuka pilihan New Game Plus yang memungkinkan kalian dapat mengulang skenario dengan tetap membawa seluruh progress yang telah dikumpulkan dalam difficulty yang lebih sulit. Kalian dapat melengkapi seluruh upgrade Batman, melanjutkan mengumpulkan berbagai Riddler’s Challenge untuk Batman dan Catwoman yang tersisa, juga menyelesaikan segala side mission yang sebelumnya mungkin belum sempat kalian bereskan. Bagi gamers yang menikmati bagaimana Batman beraksi membasmi lawan-lawannya, Challenge Map kali inipun jelas akan sayang untuk ditinggalkan. Ada catatan rekor yang dapat dipecahkan dalam Ranked Challenge, serangkaian Riddler Campaign untuk diselesaikan, dan Custom Challenge dimana kalian dapat mengaktifkan kondisi tertentu dalam menyelesaikannya. Tertarik memainkannya dengan DLC Robin dan Nightwing?

Editor’s Tilt – 9.3

Yup, Batman memang jagoan saya, dan Batman: Arkham City tampaknya hampir merealisasikan semua hal yang dapat saya imajinasikan sebagai sang manusia kelelawar. Saya menyukai cara Stealth & Predator yang lebih bervariasi, sistem Freeflow Combat yang semakin diperdalam, gadget yang lebih banyak, lawan-lawan yang muncul kali ini, dan bagaimana Rocksteady mengemas seisi Arkham City. Oh ya, juga pembukaan yang mengesankan dengan Bruce Wayne.
Secara keseluruhan, Arkham Asylum dan kini, Arkham City, memang sudah cukup untuk memuaskan keinginan saya akan bagaimana sebuah game Batman seharusnya. Apabila ada pengembangan selanjutnya, saya harap Rocksteady sudah siap dengan sejumlah hal yang belum sempat dipenuhi saat ini. Mungkin Robin yang jadi playable dalam skenario, investigasi yang lebih diperbanyak porsinya, boss battle yang lebih menantang, dan segmen yang memungkinkan kendaraan-kendaraan khas Batman dapat digunakan. Hmm... Rasanya saya sudah mulai penasaran bagaimana Rocksteady membuat saya benar-benar merasa jadi sang Dark Knight untuk ketiga kali nantinya. (VIdeogamesindonesia)


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons