Tak terasa sudah empat tahun lamanya semenjak Crytek dan Electronic Arts meluncurkan sebuah game fps shooter pc yang sangat fenomenal dalam hal gfx enginenya, yakni CRysis 1 pada 2007. Setahun kemudian, mereka berdua juga meluncurkan expansion stand alone Crysis 1, yakni Crysis Warhead. Bisa dibilang Crysis Warhead merupakan penyempurnaan ataupun revisi dari berbagai kekurangan yang ada di Crysis 1. Kini mereka berdua meluncurkan sekuelnya, sebuah game fps shooter yang fenomenal, yakni CRysis 2. Namun berbeda dengan kedua seri pendahulunya, Crysis 2 ini menjadi fenomenal bukan dikarenakan kehebatan gfx engine nya. Lho, lalu hal apa yang membuat Crysis 2 jadi fenomenal?? 







STORYLINE


Alkisah, setting waktu berkisar tiga tahun sesudah tentara Amerika Serikat (yang terdiri dari AD, AL, dan Marinir) beserta tentara Korea Utara melawan invasi Alien yang berada di sebuah pulau kecil di wilayah tropis, bernama Lingshan yang terletak di sekitar utara Filipina. Apa hasil perlawanan dari kedua pasukan tsb, yakni gagal total. PIhak Alien yang dari antah berantah, yang sudah beradaptasi dengan suasana di BUmi, mulai menginvasi Kota New York yang berada di wilayah pantai timur Amerika. Pasukan militer Amerika pun kembali tak berdaya dibuatnya.


Sementara itu, Prophet, tokoh lama dari dua seri sebelumnya, kembali muncul dan menyelamatkan seorang prajurit Marinir yang entah darimana dan tiba tiba menjadi tokoh utama baru dalam Crysis 2 ini, yakni Alcatraz, dari serangan pasukan Alien. Dengan menggunakan nano suit v2.0 generasi terbaru, maka Alcatraz pun menggantikan peran Prophet untuk membantu umat manusia di Kota New York dan melawan invasi Alien. Disaat yang sama, Alcatraz juga dicari-cari oleh pasukan CELL (Crynet Enforcement & Local Logistics), sebuah kelompok tentara swasta yang dimiliki oleh Crynet, perusahaan pembuat nano suit yang dipake Alcatraz. Sebab, Alcatraz membawa informasi rahasia yang dahulunya disembunyikan oleh Prophet di dalam nano suitnya itu. Berhasilkah ia kabur dari kejaran CELL sekaligus mengalahkan para Alien yang sudah sangat perkasa itu?


Seperti biasa, kualitas kisah cerita buatan Crytek ini lebih mirip kisah cerita dalam film-film aksi Hollywood yang kelas tiga. Jadi jika para gamer mengharapkan akan sebuah kisah aksi yang dramatis layaknya seperti yang ada di serial call of duty milik ACtivision, sebaiknya buang jauh pemikiran seperti itu. Ada begitu banyak pertanyaan yang sebelumnya tak terjawab di Crysis 1, kini dalam CRysis 2 ini malah makin menambah panjang daftar pertanyaan yang tak terjawab tersebut. Pihak Crytek sendiri, katanya sih memang merencanakan jika seri Crysis ini bakal jadi trilogi, tapi ya seperti kisah cerita pada Crysis 1 sebelumnya, Crysis 2 ini malah semakin gelap, semakin gak jelas, dan makin membingungkan. 


Jadi, jangan terlalu memusingkan kisah cerita yang dirangkai sepertinya rumit tapi sebenarnya tak rumit sama sekali dan malah terlihat sangat menjengkelkan serta menyebalkan. Contohnya ialah, pada Crysis 1 pihak tentara Korut telah mampu membuat nano suit edisi ekonomis secara massal, namun pada Crysis 2 ini, pihak CELL ataupun tentara Amrik, entah mengapa, sama sekali tak mampu membuat nano suit edisi ekonomis. Akibatnya pihak CELL musti memburu nano suit edisi super entusias yang lagi dipakai oleh Alcatraz. Intinya, lupakan saja kisah cerita dalam seri game ini.