Ketika game Just Cause pertama dirilis sekitar tahun 2006 yang lalu, game ini tidak terlalu dapat meraih kesuksesan. Walaupun tidak terlalu buruk, namun game pertama tersebut sepertinya tidak berhasil meninggalkan kesan bagi gamer. Dan sekarang pihak pengembang mencoba menjanjikan lebih banyak perbaikan serta peningkatan dalam Just Cause 2. Namun apakah sekuel ini akan mampu memberikan sesuatu yang berbeda dari game-game sand-box lainnya?



Storyline



Pihak pengembang sepertinya masih menanggap Rico Rodriguez, karakter yang kita mainkan dalam seri Just Cause pertama masih pantas untuk kembali dihadirkan. Oleh karena itu kita akan kembali berperan sebagai seorang Agen rahasia dari salah satu kelompok di Amerika Serikat yang menamakan dirinya sebagi The Agency. Kelompok ini sendiri merupakan salah satu Agensi terbesar yang ada di negara tersebut.




Rico Rodriguez sendiri digambarkan sebagai salah satu andalan dari The Agency tersebut. Namun mendadak Tom Sheldon, yang merupakan salah satu sahabat sekaligus guru yang dikagumi oleh Rico menghilang ketika ditugaskan di pulau Panau, yang berada di Asia Tenggara. Karena pihak Agency tidak dapat mengetahui apakah Tom Sheldon sedang dalam bahaya, telah dibunuh atau justru menghianati Agency. Karena beberapa saat sebelumnya pihak Agency menemukan fakta bahwa sebelum menghilang, Tom Sheldon sempat mencuri beberapa file rahasia dan uang jutaan Dollar. Oleh karena itu mereka mengutus salah satu agen andalan mereka untuk menyelidiki hal ini, tentu saja hal itu berarti Rico Rodriguez.


Kondisi di pulau Panau sendiri saat itu sedang kurang baik. Pulau tersebut dipimpin oleh seorang pemimpin yang diktaktor bernama Pandak Panay, yang mengambil alih kepemimpinan dari ayahnya dengan cara membunuhnya. Semua tindakan Pandak ini membuat banyak pihak berusaha untuk menggulingkannya. Hal tersebut bertambah parah dengan munculnya tiga kelompok kriminal yang berusaha untuk merebut pulau Panau dari diktaktor tersebut. Dan tentu saja kelompok-kelompok tersebut saling bersaing dan akan melakukan segala cara untuk mendapatkan keinginan mereka.




Karena informasi yang diperoleh oleh Rico Rodriguez mengenai Tom Sheldon masih sangat minim, maka kita harus membantu ketiga Factions tersebut untuk mengalahkan sang diktaktor, yaitu Reapers, Roaches dan Ular Boy, dengan balasan mereka akan memberikan informasi-informasi penting kepada Rico mengenai Tom Sheldon. Yang menarik, dalam Just Cause 2 ini kita akan seringkali mendengar nama-nama baik orang maupun lokasi yang menggunakan bahasa Indonesia. Seperti Gunung Dataran Tinggi, atau karakter dengan nama Sri Irawan.


Sepertinya storyline dalam Just Cause 2 ini bukan menjadi perhatian utama bagi pengembang. Karena penceritaan kisah dalam game ini tidak terlalu menarik. Kita hanya akan mendapat sedikit kejelasan dari storyline maupun dari masing-masing karakter. Hubungan dari masing-masing faction yang ada juga tidak terlalu diperhatikan dengan detail. Mereka seakan-akan hanya hadir untuk melengkapi game ini. Cutscene-cutscene dalam game ini juga tidak terlalu menarik, kecuali kita suka mendengar para karakter yang mencoba berbicara dalam bahasa Inggris dengan logat campuran Malaysia dan Indonesia. Sebenarnya storyline dalam Just Cause 2 ini tidak terlalu buruk, namun seperti terkesan sedikit dipaksakan.


Storyline Score: 6



Important Character



Rico Rodriguez merupakan salah satu andalan dari The Agency. Tokoh utama dalam Just Cause pertama ini kembali muncul di sekuelnya dengan berbagai keahlian yang menjadi ciri khasnya selama ini.


Tom Sheldon merupakan salah satu guru sekaligus sahabat karib Rico dalam The Agency. Menghilangnya karakter ini membuat Rico harus berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.


Maria Kane adalah seorang wanita cantik yang tidak akan gampang dipermainkan. Sebelum bergabung dengan The Agency, wanita ini merupakan salah satu prajurit AS yang cukup tangguh.


Karl Blaine merupakan salah satu agen dari The Agency yang telah lama tinggal di pulau Panau. Karakter ini diperlihatkan sangat hobi mabuk dan berjudi.


Jade Tan merupakan salah satu warga asli Panau, yang sekarang bertugas sebagai agen yang memberikan berbagai informasi rahasia terhadapa The Agency.


Pandak Panay merupakan seorang diktakor yang saat ini memerintah di pulau Panau. Pihak The Agency sendiri menduga bahwa Pandak mengambil alih kepemimpinan dengan cara membunuh ayahnya sendiri.