Masa depan, akhir abad 22, umat manusia mulai menapaki masa kejayaannya dalam menjelajahi galaksi Bima Sakti. Tiada lagi setting medieval fantasy untuk rpg, tak ada lagi yang namanya bertarung dengan persenjataan pedang besar nan tajam. Perpaduan antara genre action shooter + elemen-elemen RPG ala BIOware menghasilkan sebuah cerita drama aksi yang sangat menawan.

Pendahuluan
Bioware Corp., developer game RPG yang sudah bediri sejak 1995 lalu, terkenal dengan karya-karyanya di PC, seperti Baldur Gate seri 1-2, Neverwinter Nights 1, KOTOR 1, dan Jade Empire. Genre RPG yang mereka rilis, biasanya memiliki alur cerita yang bebas alias non linear storyline, dimana kisah ceritanya dari rpg-rpg yang mereka kembangkan itu sangatkah menarik hati dan emosi para gamer. Mass Effect adalah buah karya terbaru dari Bioware, yang memadukan semua unsur-unsur yang asyik dari semua game rpg yang di buatnya. Sebuah rpg dengan memakai sudut pandang pihak ketiga {3rd person!} layaknya mode OTS di rpg The Witcher.

Ceritanya
Alkisah jauh di masa depan, tepatnya 2183 Masehi, 35 tahun sesudah penemuan artifek Prothean, ras alien super jenius yang sudah lama punah selama 50.000 tahun, di planet Mars. Umat manusia memasuki babak baru dalam sejarah dunia maupun secara sejarah alam semesta. Sebagian besar negara-negara di Bumi telah bersatu padu membentuk sebuah pemerintahan BUmi yang disebut Alliance, dibentuk sebagai perwakilan umat manusia di galaksi Bima Sakti. 

Berkat penemuan artifak di Mars, yang hasilnya disebut sebagai Mass Effect, membuat ras manusia mampu mengembangkan IPTEK-nya melompat secara cepat dan sangat maju. Umat Manusia pada akhirnya bisa menjelajahi keluar dari sistem tata surya, membuat koloni-koloni manusia di luar sistem tata surya yang lain. Penjelajahan galaksi itu juga mengantarkan ras manusia bertemu dengan ras-ras alien yang juga sama-sama pintar. Ada perang dan damai, untuk menjaga stabilitas galaksi, ras manusia diundang menjadi anggota komunitas galaksi, bergabung dengan ras-ras alien yang lainnya. 

Lambang penjaga dan pemelihara perdamaian sekaligus pemerintahan Galaksi Bima Sakti itu ialah Dewan Citadel, sebuah stasiun ruang angkasa yang ukurannya maha raksasa, hasil karya bangsa Prothean. Pimpinan dalam Dewan Citadel itu hanya didominasi oleh 3 ras alien kelas satu, yakni Turian, Asari dan Salarian. Ras-ras alien yang lainnya, seperti Krogan, Quarian, Manusia, dsb. masih dikategorikan sebagai ras kelas dua. Pembedaan ini berdasarkan penilaian akan kemajuan peradaban masing-masing ras Alien. Tapi, ras Turian dan Manusia bisa saling bekerja sama erat, dibuktikan dengan pembuatan bersama sebuah Spaceship kelas Freegat untuk Alliance, bernama Normandy. Kapal perang ini memiliki teknologi siluman, mampu menghilang dari radar musuh, sangat mahal dan masih bersifat Prototype.

Dipimpin oleh Kapten {Kolonel} Anderson, kapal ini untuk pertama kalinya bertugas, diserahi misi objektif untuk mengamankan sebuah artifak yang baru saja ditemukan oleh tim arkeologi manusia di sebuah koloni Eden Prime milik Bumi, yang berada di planet Hydra. Pasukan penyelidik yang akan dikirim ke koloni itu berada di bawah pimpinan Letnan Commander {Mayor} Shepard, sang jagoan utama dalam Mass Effect ini. Penugasan Shepard juga ditemani oleh agen Spectre {Prajurit super elit dari Dewan Citadel} Nihlus, dari ras Turian. 

Misi pengamanan itu berjalan kacau ketika ras alien non organik {robot}, Geth, tiba-tiba menginvasi koloni Eden Prime dan membunuh siapa saja yang bergerak serta merampok artifak tersebut. Invasi Geth ini juga membuka tabir adanya salah satu agen Spectre yang membelot, Saren, berasal dari ras Turian juga. Ia sekaligus pemimpin penyerangan tersebut. Salah satu anak buah Shepard terbunuh oleh Geth di Eden Prime, hal ini menjadikan Shepard bersikeras akan menangkap hidup atau mati serta membongkar tuntas motifnya Saren, sang pengkhianat Spectre. Serangan alien ke Eden Prime hanyalah salah satu episode awal akan terungkapnya suatu sejarah galaksi Bima Sakti yang sangat gelap.


Welcome to the moon of the earth.

Fitur-fitur Game
Sudah tradisi semenjak 2004 lalu, Bioware yang semula adalah developer rpg khusus PC, mulai melirik pasar rpg konsol. Saat itu mereka merilis KOTOR 1 dan Jade Empire ke Xbox 1, setelah itu versi PC nya dirilis beberapa bulan kemudian. Era konsol nextgen, Bioware merilis Mass Effect ke Xbox 360 dulu, beberapa bulan kemudian giliran versi PC nya dirilis, pada pertengahan 2008 ini. Bioware pun tak lupa pada pc gamer, mereka membantu pengembangan gfx engine Aurora pada KOTOR 2 versi PC dan NWN 2 {Obsidian} serta The Witcher {CD Projeckt}. 

Berbeda dengan developer rpg pc lainnya, yang kurang pandai mendongeng sebuah cerita yang bagus untuk rpg PC. Bioware sangat memperhatikan penyampaian alur cerita pada sebuah game. Apalagi mereka lebih ahli dalam membuat non linear storyline rpg. Mass Effect pun tak luput dari bentuk cerita tersebut. Bioware malah selangkah lebih maju dalam membuat sebuah setting ruang dan waktu yang benar-benar baru, hanya untuk genre rpg, terutama di PC game. Era Science Fiction {Sci-fi} di masa depan, pertempuran terjadi dengan menggunakan senapan serbu laser serta berbaju tempur ala astronot. Tidak hanya itu, mereka juga mengembangkan mode gameplaynya kearah terbuka alias menjadi open ended gameplay. 

Setting game RPG ini berada di luar angkasa, menjelang akhir abad 22. Gamer akan menjelajahi Galaksi Bima Sakti, mengunjungi cluster-cluster system yang tersebar dimana-mana, setiap cluster system terdiri dari beberapa solar system, dan setiap solar system memiliki beberapa planet. Namun, dari sekian banyak planet yang berada dalam satu solar system, hanya satu planet yang bisa dieksplorasi dengan mendaratkan sebuah panser multiguna, Mako. Planet-planet yang lainnya hanya bisa disurvei dari luar angkasa melalui Spaceship Normandy. 

Setiap planet atau system yang ada di manapun, bebas dijelajahi oleh Gamer sepanjang sudah memiliki dan memimpin para kru kapal Normandy. Gamer takkan langsung menjadi komandan Normandy, butuh beberapa quest yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Setiap planet yang dikunjungi oleh gamer umumnya memiliki permukaan tanah tandus, di dominasi oleh dataran rendah, ada juga dataran tinggi berupa perbukitan dan pegunungan, namun ada juga planet yang memiliki tanah basah karena berdekatan dengan perairan alias daerah pantai. Gamer jangan membayangkan setiap planet yang bisa dikunjungi itu memiliki koloni atau kota besar dengan kondisi alam mirip bumi, hutan rimba, sungai, danau. Sebab kondisi alam dari planet yang seperti itu, tak ada di game ini. 

Umumnya planet-planet yang bisa didarati oleh gamer itu, hanya di huni oleh sekelompok penambang ataupun tim peneliti, selain itu ada juga planet yang berfungsi sebagi pos penjagaan terluar {Outpost}, semacam markas mini yang dihuni oleh kaum sipil dan militer. Bentuk bangunan-bangunan yang ada di setiap planet macam-macam walau seringkali agak mirip satu sama lainnya. Planet-planet yg bisa dieksplorasi lewat darat itu, juga terdapat macam-macam sumber daya alam mineral, reruntuhan satelit, mayat-mayat bekas penghuni, harta karun yang tersebar di berbagai tempat. Semuanya bisa gamer temukan jika memiliki kesabaran tinggi, sebab setiap peta dalam suatu planet itu ukurannya sangat luas, jauh melebihi ukuran peta-peta pertempuran yang berada di dalam game Unreal Tournament 3.

Sebagian solar system yang ada, tak memiliki planet yang bisa didarati, sebagai gantinya gamer akan mendarat ke sebuah Spaceship yang terapung di luar angkasa. Tentu saja, cara mendaratinya hampir mirip seperti mendarat di planet. Gamer jangan membayangkan mendaratkan Normandy ke Space ship yang lain ibarat simulasi Spaceship. Perpindahan antara solar system yang satu ke solar system yang lain atau dari cluster system yang satu dengan yang lainnya, dilakukan dengan mengarahkan Normandy ke arah yang dituju. Semua hal itu bisa dilakukan dalam sebuah peta Galaksi yang ada di tengah-tengah Normandy. Peta Galaksi itu berfungsi layaknya system navigasi yang ada di Ebon Hawk dalam rpg KOTOR 1 ataupun Dragonfly dalam rpg Jade Empire. Tetapi, planet-planet yang ada jumlahnya jauh lebih banyak daripada di KOTOR 1-2.

Mako, panser multiguna ini, adalah sebuah kendaraan beramor dan berperisai yang memiliki senapan mesin sekaligus meriam, roda-rodanya yang besar berjumlah enam, setiap suspensinya sangat independent, layaknya jeep milik Master Chief di game Halo. Kelebihan Mako ini ia mampu melintasi segala medan, daerah perbukitan dan pegunungan mampu dilahapnya dengan mudah asalkan sudut kemiringan tak terlalu tajam. Tubuh Mako berfisik kecil langsing, hanya mampu memuat 3 orang saja. Ia tak bisa terbalik dan armornya tetap kuat walau jatuh dari ketinggian yang lumayan.

Kelemahannya, walau memiliki armor+senjata ringan, tetaplah Mako bukan Tank, ia mudah terluka akibat serangan musuh, karena lapisan perisainya tipis. Mako bisa menyembuhkan dirinya sendiri atau dengan bantuan omni-gel. Satu-satunya cara agar perisai Mako tetap utuh, ialah gamer harus cepat-cepat keluar dari Mako lalu secepatnya menyerang musuh-musuhnya bersama kedua anak buahnya. Mako ini dikeluarkan dari tubuh Normandy, lalu terjun ke darat memakai roket penahan. Setelah mendarat, gamer baru bebas mengendarainya kemana saja, begitu gamer sudah selesai di peta planet tersebut, gamer akan menekan sebuah tombol N {default} untuk kembali langsung ke Normandy. Cara menggerakkan Mako ini cukup sederhana, gak jauh berbeda dengan mengendarai panser-panser di Battlefield 2, namun sudut pandangnya tetap 3rd person view. 

Gameplay
Pertama kali mulai memainkan rpg ME, gamer akan dihadapkan pada dua pilihan awal pembuatan karakter. Gamer mau memilih karakter pria atau wanita, ingat hanya ras manusia saja yang bisa dipilih. Setelah itu pemilihan karakter, namanya, latar belakang karakter. Latar belakang karakter juga ikut menentukan kepribadian serta moralitasnya, berupa jika gamer bersikap baik, ditunjukkan dengan naiknya meteran Paragon, atau bersikap buruk, terlihat dari meteran Renegade. Kedua meteran itu tak bertolak belakang layaknya meteran moralitas seperti di Jade Empire maupun KOTOR 1, keduanya malah bisa berjalan seiring. Hal itu sangat mempengaruhi dialog dan penyelesaian quest-quest tertentu. 

Kemudian, gamer bisa memilih kelas karakter yang dipilihnya, terdiri dari 6 macam. Yakni Kelas; Soldier, Engineer, Adept, Infiltrator, Vanguard, Sentinel. Keenam kelas berbeda ini hanya 3 diantaranya yang mampu menggunakan Bioctic, sebuah kekuatan yang mirip The Force dalam dunia Star Wars, tapi bukan muncul secara alami dalam tubuh karakter melainkan muncul dari sebuah teknologi implan yang ditanamkan ke dalam tubuh manusia. Implan ini mampu memanfaatkan energi alam yang ada disekitarnya untuk digunakan sebagai alat defensif maupun ofensif. Pemakaian heavy armor hanya bisa digunakan oleh Kelas Soldier. 

Andai gamer mau mengedit fisik karakter dari awal, bagian wajah saja yang bisa di otak atik 1001 macam cara. Dikarenakan hal itulah yang akan menjadi poin terpenting yang muncul di dalam adegan-adegan cinematik. Kejelekan dan keindahan wajah gamer akan terlihat dengan sangat jelas.

Setelah semua pengeditan karakter usai, begitu masuk ke dalam game, maka gamer akan di hadapkan sebuah layar HUD yang bersih alias sangat minimalis, semua layar HUD baru akan muncul lebih banyak jika terjadi adegan pertempuran atau saat gamer menekan tombol 'tactical HUD' {default SPACEBAR}. Selama berada di dalam Normandy, gamer bebas pergi kemana saja. AI team yang bisa turut serta dalam pertempuran dan penjelajahan antar planet atau koloni, hanya ada dua squad member saja, dari jumlah total enam orang. Selebihnya, puluhan kru kapal Normandy hanya berada di dalam pesawat saja. Sebagian diantaranya bisa diajak bicara, sebagian lagi tidak. 

Normandy tak hanya sebagai tempat dialog antara gamer dgn keenam squad membernya saja, tapi berfungsi juga sebagai tempat jual beli item-item. Bahkan kini, di Normandy, setiap squad member memiliki loker tersendiri yang memudahkan gamer memasang atau melepaskan item-item dari squad membernya tanpa perlu harus mengajak mereka keluar dari pesawat. Suasananya di dalam Normandy mengingatkan penulis dengan isi kapal Ebon Hawk, namun di Normandy, suasananya lebih hidup. Ada kru kapal yang lagi ngobrol, mengawasi layar monitor, dll. Selama di dalam Normandy, gamer juga bisa mengumpulkan codex entry dari beberapa tempat di Normandy. 

Codex entry tak hanya ditemukan di Normandy tapi dari Stasiun Citadel juga, mengobrol dengan para NPC, terutama mengobrol dengan para squad member saat berada di Normandy. Gunanya codex entry ini semacam media elektronik yang berisi latar belakang dunia Mass Effect beserta asal usul nya. JIka gamer mampu mengumpulkan semua codex entry, gamer akan mendapatkan semacam badge achievment pada menu utama di game ini. Badge Achievment ini bisa diraih jika selama main Mass Effect, gamer mampu menyelesaikan beberapa syarat tertentu. AChievment sangat berguna memberikan bonus-bonus tertentu kepada game andaikata gamer mau mengulangi game ini dari awal atau dengan memakai karakter yang sudah ada.

Quest-quest yang ada di dalam game ini lumayan banyak, terutama dari segi jumlah banyaknya quest sampingan yang bisa ditemukan oleh gamer. Mengingat setiap solar system hanya satu planet yang bisa didarati. Umumnya side quest ini muncul dari Stasiun Ctadel atau selama gamer sedang menjalankan quest utama, bahkan jika gamer pertama kali mengunjungi suatu solar system maupun cluster system, akan muncul side quest di jurnal. Bentuk-bentuk side quest nya sebagian terlihat sangat unik dan berbeda daripada game-game rpg lainnya.

Kenaikan level untuk pertama kali dimainkan, maksimal hanya sampai ke level 50, jika memainkan kedua kalinya kan mencapai level 60, yang tertinggi. Naik level didapat jika gamer sdh mengumpulkan sekian jumlah point EXp tertentu, dari menyelesaikan quest-quest yang ada serta sehabis membunuh musuh-musuhnya. Setiap naik level pula, didapat 1-3 point talents, mirip seperti di the Witcher. Poin-poin talents ini digunakan untuk menaikkan stat skill karakter yang cukup banyak dan beragam. Setiap kelas memiliki stat skill-skill yang sangat berbeda baik itu dalam jumlah, bentuk dan fungsinya. Ketika gamer mampu mencapai level 20 akan ada namanya spesialisasi kelas. Misalnya, penulis yang memakai kelas Soldier akan mendapat 2 pilihan yaitu kelas Shock Trooper atau Commando.

Uang didapatkan selain dari menyelesaikan quest-quest, juga dengan menemukan berbagai reruntuhan, kotak-kotak harta karun, dimana isinya bisa merupakan item-item tertentu yang sangat berharga jika dijual kembali. Jenis dan harga armor suit, senjata-senjata, item-item upgrade sangat beraneka ragam, tergantung dari asal pembuat pabrikannya, semuanya juga memiliki tingkatan level tertentu. Tergantung tinggi rendahnya level yang sudah diiraih oleh gamer. Semakin tinggi level gamer, semakin bagus kualitas item-item yang ada pada setiap penjual atau kotak-kotak harta. 

Armor suit dan senjata-senjata yang dimiliki oleh gamer bisa diupgrade dengan item-item tertentu, langsung dilakukan di inventori gamer. Model inventori, stat skill, terlihat sederhana sesuai dengan asal porting game ini, yakni dari konsol. Tak berbeda jauh dengan model inventori yang sederhana ala Jade Empire.

Mini games yang menarik, yang biasa dicari para gamer ketika memainkan game-game RPG ala Bioware, masih ada banyak yang terlihat di dalam game ini. Memang secara resmi, hanya ada dua minigames. Pertama, disebut quasar, permainan ini hanya terletak di stasiun Citadel saja, jika kalah gamer akan kehilangan uang karen Quasar adalah alat berjudi. Kedua, disebut decryptian and electronic, semacam hacking yang berbentuk mirip dengan permainan Frogger. JIka gagal, gamer harus menebusnya dengan sekian jumlah omnigel. Omnigel ini didapat dari mengkonvert item-item apapun yang ada di inventori gamer atau pas memungut item-item selama perjalanan. Games Deskripsi dan Elektronik itu hanya bisa dimainkan jika gamer memiliki stat skill yang cukup, yang berkaitan dengan minigames itu sendiri. Secara tidak resmi, ada juga minigames-minigames yang lainnya tapi berbentuk side quest, dimana jika gamer sukses akan mendapat point EXp dan uang.

Mass Effect, adalah gabungan dari game pc bergenre action shooter dengan genre RPG pc khas Bioware. Mengapa ada embel-embel 'game aksi shooter'....??? Mass Effect, memakai mode 3rd person view, dimana gamer bisa melihat sendiri armor astronot yang sedang dipakainya berikut keempat senjata laser nya yang berada di punggung dan pinggang. Keempat senjata itu ialah assault rifle, shotgun, pistol dan sniper rifle. Bahkan gamer bisa men-zoom setiap senjatanya yang sedang dipakainya untuk lebih fokus membunuh musuh-musuhnya, baik dari jarak dekat, menengah ataupun jarak jauh.

Persenjataan yang dipakai oleh Mass Effect ini berupa senjata laser, tak ada lagi adu senjata melee, paling serangan melee yang dilakukan itu terjadi ketika mendekati sasaran lalu memukulkan senjatanya ke arah musuh secara otomatis. Senjata-senjata laser itupun sebenarnya bukan laser, senjata laser hanya ada di Spaceship, melainkan masih memakai peluru. Bedanya dengan masa kini, setiap senjata itu memiliki magazin peluru yang tak dibatasi isi pelurunya. Sebenarnya magazin itu adalah sebuah pabrik mini pembuat peluru yang ditembakan secepat laser. Akibatnya senjata-senjata terebut mudah overheat. itulah sebabnya bukan meteran jumlah peluru yang ada tapi meteran over heat pada setiap senjata. Teknologi ini juga dimiliki oleh ras alien lainnya.

Mode 3rd person yang mirip dalam rpg The Witcher ini, dipadukan dengan pergerakan taktikal pasukan tempur dalam game aksi Gears of War. Bagi gamer yang pernah mencoba atau sudah menamatkan GOW, akan menyadari betapa mirip cara bertempurnya ME dengan GOW. Hal itu terlukiskan dari strateginya karakter-karakter yang ada saat mengambil posisi menembak, berlindung di balik tembok atau tumpukan barang-barang, lalu menembak musuh baik sambil berdiri, berlari atau sambil berjongkok. Insiden 'friendly fire' tak ada dalam game ini, karena secara default, Mass Effect mematikan opsi tersebut dan baru bisa dinyalakan jika gamer mau mengedit file 'config' nya.

Pengendalian karakter dalam ME tak jauh berbeda dengan GOW, apalagi ketika terjadi pertempuran. Gamer bisa memerintahkan anak buahnya {squad member} untuk 'attack, hold, move, regroup'. Semuanya cukup menggunakan kombinasi kibord+tikus dengan mudah dan sederhana, khas pc action shooter.

Kepandaian ke 2 AI team {squad member} saat bertempur bersama gamer, tingkat kepandaiannya termasuk standar bagus. Ketika sedang jalan-jalan disuatu planet, Penulis yang memakai kelas Soldier merasa terbantu dengan AI team yang berkemampuan Biotic dan Hacking. Namun jika dipakai bertempur, terlihat standar cara taktik dan strateginya, baik itu AI team maupun AI musuh. Namun, unsur action shooter nya itu tetaplah sangat asyik untuk dinikmati.

Apakah ada gunanya kedua Squad Member tersebut jika gamer merasa permainannya terlalu mudah dilalui?? Itu tergantung gamer sendiri, suka bertempur ala Rambo atau bersama-sama Squad Member?! Penulis merasakan bahwa sejal lama menamatkan semua game rpg pc ala Bioware yang full 3D, ada atau tidaknya Squad Member tak jadi masalah. Sebab penulis suka meninggalkan squad member jauh di belakang, dengan alasan agar mereka selamat dari kematian atau terluka parah. Cukup sang jagoan saja yang menderita, dengan maju sendirian ke garis depan. Ditambah lagi, jumlah squad membernya hanya 1-2 orang saja yang bisa ikut bertempur, jadi harus benar-benar dijaga. Lain hal nya jika yang bisa bertempur , lebih dari 2 squad member.

Seandainya ada gamer yang mengeluh, apa bedanya game ini dengan game-game shooter ala 3rd person view lainnya?? semacam game aksi GTA, Max Payne, Just Cause dan GOW... apa karena MAss Effect memiliki stat skill yang lebih banyak. Sebenarnya, hal itu salah besar, karena Mass Effect bukanlah sebuah game aksi tapi game genre RPG. Dimanapun, sampai saat ini belum ada satupun genre rpg pc full 3D yang mengutamakan penggunaan elemen bertempur ala game aksi tembak-tembakan dengan senjata laser. Jadi elemen action shooter ala Mass Effect ini merupakan suatu keunikan tersendiri. Hasilnya, sebuah rpg aksi real time, yang sangat menarik.

Hanya Jade Empire yang juga memiliki elemen senjata api, walaupun senjata yang digunakannya berbeda jauh tapi masih termasuk kategori senapan mesiu dan kadar pemakaiannya sangat terbatas. Dikarenakan senapan mesiu itu hanya elemen sampingan dalam bertempur.

Kualitas cerita yang disampaikan melalui adegan cinematik, sangat nyata memberikan efek penekanan pada emosi dan menyentuh perasaan penulis. Alur cerita utamanya walau terkesan non linier, masih memberikan suatu kekuatan tersendiri dan mendorong penulis untuk terus mencermati setiap langkah yang diambil oleh penulis selama memainkan game ini. Kisah cerita dari awal sampai akhir benar-benar memberikan kejutan disertai ending yang super klimaks. Mengapa super??? terakhir penulis merasakan ending semacam Mass Effect, hanya pada saat penulis menamatkan KOTOR 1, 2004 yang lalu. Final ending hanya ada dua buah, tergantung keputusan yang akan diambil oleh gamer, mau kemanakah pilihannya.

Unsur romance yang sangat menarik, untuk ukuran rpg pc, benar-benar sebagus seperti di KOTOR 1 dan Jade Empire. Apalagi, jika gamer memilih karakter pria, bisa menggoda ke2 karakter cewek dari squad member nya. Mirip dengan elemen romance dalam Jade Empire. Bedanya, jika gamer sukses dalam dialog romance dengan pasangannya, akan mendapat "ending" berakhir di atas ranjang.

Grafis
Bioware, pertama kalinya menggunakan gfx engine milik developer lainnya, sebab Bioware sudah lama terbiasa memakai gfx engine AURORA untuk rpg pc full 3D, dr jaman NWN 1. Kini, mereka menggunakan gfx UE3, sebuah gfx engine yang laris dipakai oleh developer game-game pc bergenre action shooter. Kelemahan utama dari gfx Aurora milik Bioware ada dua yakni size save game yang gemuk dan engine yang lebih cocok tuk membuat peta yang kecil.

Salah satu engine gfx yang mampu mengatasi kedua kelemahan utama dr engine Aurora itu ialah Unreal Engine 3 {UE3}. UE3 mampu menjadikan size save game di game ini menciut tajam bila dibandingkan dengan engine Aurora, bahkan UE3 sangat cocok dalam membuat ukuran peta yang sangat luas. Dimana setting game ini adalah luar angkasa, dengan banyaknya planet-planet yang perlu di jelajahi.

Planet-planet itu meskipun sebagian besar terlihat kosong, hanya terdiri dari tanah lapang, perbukitan dan pegunungan yang sepi dari binatang-binatang alien, tetaplah kaya akan detail cuacanya. Terlihat di langit, ada pemandangan bulan-bulan, atau bintang-bintang atau planet-planet lainnya. Ada planet yang sering ditimbuki oleh meteorit, atau oleh hujan salju, padang rumput, atau malah planet yang penuh dengan gas berbahaya. Semuanya digambarkan perbedaan dan ciri khas masing-masing dengan sangat detail. Percikan debu dan tanah akibat pergerakan Mako dengan kecepatan tinggi. Apalagi ukuran peta tiap planet itu benar-benar luar biasa luas. Binatang alien yang penulis temui baru ada 4 saja.

Stasiun Citadel, freegat Normandy, digambarkan sepi tapi ramai. Sepi dalam arti desain dan bentuk bangunan-bangunannya terlihat sederhana, namun ramai akan banyak detail karakter NPC yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada juga desain bangunan yang lumayan indah di Mass Effect, bangunan tersebut baru ada jika gamer terus mengikuti main quest. Ukurannya yang terlihat kecil tapi luas bisa dirasakan perbedaannya oleh gamer. Misalnya, di dalam stasiun Citadel, tak hanya terdiri satu bagian saja, tapi ada banyak macamnya, ada Citadel Tower, Citadel Embassy, Citadel Wards, dsb. Begitu pula dengan bangunan-bangunan kecil yang ada di planet-planet lainnya. Setting utama game ini berada di luar angkasa, jadi gamer jangan berharap kan ada namanya hujan rintik-rintik, pergantian siang-malam layaknya di planet bumi. 

Detail wajah karakter yang luar biasa merupakan salah satu kelebihan utama dari UE3, setiap goresan di wajah, mimik mukanya, animasi gerak sang jagoan dan ke2 squad membernya saat bertempur, benar-benar nyata luwesnya. Hanya musuh-musuhnya saat bertempur terlihat tak sebagus karakter sang jagoan. Memang, sebagian wajah-wajah NPC dari ras alien terlihat sama satu sama lainnya, tapi agak berbeda dengan wajah-wajah dari ras manusia. Sedikit lebih beragam. 

Asyiknya gfx UE3, cukup dengan cpu dual core+ram 2gb+ge 86GT/radeon hd26xt ddr3, semuanya lancar dengan opsi gfx all high.
Loading antar peta termasuk lumayan cepat.

Sound
Bentuk dialog percakapan di Mass Effect ini berubah lebih fleksibel, bagaikan bentuk jam, agak bulat. Memilih beberapa teks percakapan lebih mudah diarahkan daripada bentuk dialog di game-game rpg buatan BIoware sebelumnya. Layaknya jagoan di The Witcher, Shepard, bisa berbicara kepada setiap NPC dan squad membernya. Emosinya bisa sedikit berubah-ubah, tak sedingin si Geralt the Rivia. NPC berbicara, terutama dari ras alien memiliki ciri khas tersendiri, semuanya memakai bahasa Inggris. 

Adegan pertempurannya juga diiringi dengan efek-efek suara yang mengasyikkan, serasa pertempuran game ala real action shooter. Ramai, hiruk pikuk ketakutan dan semangat bertempur terasa pas banget. Musiknya, tak perlu diragukan lagi, dari awal sampe akhir semuanya indah. Terutama alunan musik saat ending credit title, benar-benar sangat mengesankan. 

Oh ya... setiap kali gamer berpetualang di luar angkasa, menjelajahi setiap solar system atau planet-planet,berhasil menyelesaikan semua quest yang tersedia. Hasil kesuksesan itu akan terlihat ketika gamer kembali ke Citadel. Setiap naik Lift, akan terdengar suara berita-berita yang menggambarkan hasil akhir dari keputusan-keputusan yang diambil oleh gamer. Tidak hanya itu, setiap gamer membawa 2 squad member jalan-jalan di citadel, lewat lift juga, mereka berdua akan mengobrol sendiri soal latar belakangnya masing-masing. Suatu hal yang sangat menarik.



Penutup
Game rpg pc, Mass Effect ini, merupakan hasil karya developer Bioware yang luar biasa indah. Gabungan genre game action shooter dengan genre rpg pc ala Bioware, ibarat menggabungkan elemen game rpg dengan game real time strategi, seperti Warcraft 3 atau Spellforce 1-2. Belum pernah game rpg pc full3D yang memiliki keunikan ala Mass Effect, yang terjadi malah game action shooter yang mencoba-coba menggabungkan unsur rpg kedalam gameplay nya.

Perbedaan besar antara genre rpg dengan game aksi ialah, apabila dalam game-game aksi, gameplay+storyline yang payah mudah dikaburkan dengan memberi efek grafis semaksimal mungkin. Sehingga mata gamer akan terpukau oleh keindahan grafisnya, bukan isinya. Sebaliknya bagi game-game rpg, antara grafis+gameplay+storyline harus benar-benar seimbang! jika tidak, keburukan game itu akan mudah terlihat. Mass Effect termsuk berhasil menyeimbangkan ketiga elemen berbeda tersebut dengan sangat baik.


NB: Game ini mengandung unsur sadisme & nudisme yang kuat. Game ini lebih cocok untuk gamer diatas usia 17 tahun.

-------------------

*Minimum System Requirements

* Windows XP or Vista
* 2.4 GHz Intel or 2.0 GHz AMD
* 1 GB RAM (XP), 2 GB RAM (Vista)
* 12 GB free HD space
* 1x or better DVD-ROM drive
* NVIDIA GeForce 6800 or better (7300, 7600 GS, and 8500 are below minimum 
system requirements)
* ATI X1300 XT or better (X1300, X1300 Pro, X1600 Pro and HD2400 are below 
minimum system requirements)
* Shader Model 3.0 required
* 100% DirectX 9.0c compatible sound card and drivers.
* DirectX 9.0c October 2006 (Included)
* INTERNET CONNECTION, ONLINE AUTHENTICATION, AND END USER LICENSE AGREEMENT 
REQUIRED TO PLAY. MORE INFORMATION IS AVAILABLE AT EA - Action, Fantasy, Sports, and Strategy Videogames

*Recommended System Requirements

* Windows XP or Vista
* 2.6+ GHz Intel or 2.4+ GHz AMD
* 2 GB RAM
* 12 GB free HD space
* 1x or better DVD-ROM drive
* ATI X1800 XL series, NVIDIA GeForce 7900 GTX, or better recommended
* 100% DirectX 9.0c compatible sound card and drivers.
* DirectX 9.0c October 2006 (Included)
* INTERNET CONNECTION, ONLINE AUTHENTICATION, AND END USER LICENSE AGREEMENT 
REQUIRED TO PLAY. MORE INFORMATION IS AVAILABLE AT EA - Action, Fantasy, Sports, and Strategy Videogames


Total Disc : 2 DVD
Developer : Bioware Corp.
Publisher : EA



Storyline----> 10
Cerita dalam game ini, tak perlu dicemaskan lagi, luar biasa bagus.

Gameplay-----> 9
Bertempur dengan memanfaatkan senjata-senjata laser ala action shooter.

Graphics-----> 9
Detailnya wajah karakter.

Sound--------> 10
Musik yang menakjubkan.

Replayability----> 10
Pilihan kelas karakter yang berbeda+banyak bonusnya.

Total Skor = 9,6


(+) :
- Storyline & Gameplay = non linear + open ended
- Banyak planet dan solar system yang bisa dieksplorasi
- Bisa naik dan mengemudikan panser
- Engine gfx yang gak berat
- Shepard bisa berbicara

(-) :
- Planetnya kurang banyak
- Main & Side Quest kurang banyak
- Musuh-musuhnya kurang menantang dan kurang banyak
- Binatang-binatang alien kurang
ba
nyak(sumber : gamexeon.com)