[Review] Lord of the Rings: War in the North Xbox 360 / PlayStation 3 / PC
Reynaldy Putra
No comments
Trilogi Lord of the Rings
dari novel karya J.R.R. Tolkien untuk versi video game kembali muncul.
Sebelumnya game-game yang diadaptasi dari trilogi LOTR hadir dalam
berbagai jenis permainan, seperti action adventure, real time strategy,
dan MMO. Kini telah hadir juga dalam jenis action RPG yang berjudul Lord of the Rings: War in the North,
di mana sesuai dengan harapan saya untuk memainkannya dalam sudut
pandang RPG yang biasanya lebih memberikan kebebasan dalam menjelajah
dunia permainan dibandingkan action adventure yang sangat terbatas dan
sangat terskripsi.
Story game ini mengunakan alur cerita yang baru dan
tidak mengikuti versi novel dan filmnya, namun kisahnya masih terhubung
dan cukup menarik untuk diikuti. Dimana sewaktu 'The Fellowship of the Ring' melakukan
perjalanan membawa cincin ke arah timur Middle Earth, ancaman baru
muncul dari Utara. Setelah mendengar penjelasan dan nasihat dari Elrond
dan kawan-kawan, ketiga ksatria yang bernama Eradan, Farin, dan
Andriel melakukan perjalanan ke utara untuk menghadapi ancaman
Agandaur, tangan kanan Sauron. Inti cerita game ini cukup simple yakni
menyelamatkan dunia dari kehancuran juga. Game ini akan membawa kita
melintasi lokasi-lokasi yang terdapat pada filmnya, seperti Misty
Mountains, Mirkwood, tempat berkumpulnya pasukan kegelapan Sauron, dan
tentunya kita juga akan bertemu beberapa karakter yang ada di novel dan
di film, seperti Aragorn dan Elrohir, hingga pasukan kegelapan seperti
Orc, Trolls, Goblin, ataupun Saenathra sang laba-laba raksasa.
Dalam game ini kita diperbolehkan memilih salah satu
dari tiga karakter playable yang memiliki ras dan job yang berbeda,
mereka adalah Eradan, ras Human dengan job Ranger, yang tentunya ahli
dalam memanah serta memainkan pedang. Kemudian Farin, ras Dwarf dengan
job warrior yang sangat tangguh dalam petarungan jarak dekat. Dan
terakhir, Andriel, ras Elf dengan job Mage, yang mampu mengeluarkan
ilmu sihir yang bersifat menyerang maupun bertahan. Selain mereka
memiliki personaliti yang berbeda satu sama lain, mereka juga memiliki
kemampuan yang unik pula, misalnya saat berada didalam gua, Farin yang
merupakan ras Dwarf dapat melihat tanda pada dinding gua untuk
dihancurkan dan mengambil item yang tersembunyi didalamnya, sementara
karakter lainnya tidak bisa. Ataupun Eradan dapat menyelinap ke
belakang musuh tanpa terdeteksi serta dapat melacak jejak kaki musuh.
Kita mengontrol karakter dalam sudut pandang orang
ketiga, sama halnya pada game Fable dan Mass Effect. Masing-masing
karakter dapat melancarkan serangan biasa dan serangan yang lebih kuat.
Mereka juga dapat memblok serangan musuh dan segera membalas serangan
tersebut, serta dapat berguling untuk menghindari serangan. Karakter
kita juga dapat memanah dan membidik musuh, misalnya menembak tepat
pada kepalanya akan menciptakan head shot. Sistem kombat pada
game ini boleh dikatakan sangat brutal dan berlangsung epik. Bagian
tubuh dari musuh dapat terpisah dan banyak menampilkan cipratan darah.
Sayangnya variasi musuh dalam game ini sangat sedikit, dari awal mulai
hingga beberapa jam permainan berlangsung, kita akan selalu bertemu
dengan musuh yang cenderung itu-itu saja sehingga terasa sedikit jenuh,
bahkan pada boss battle juga tampak biasa saja dan kurang menantang.
Beberapa serangan yang kita lancarkan pada musuh
akan membuat mereka rentan dan memunculkan tanda yang memungkinkan kita
untuk mengeluarkan jurus pamungkas atau serangan mematikan seperti critical strike, brutal hit, hit streak, heavy impact,
dan lain-lain. Hal tersebut akan membuat karakter kita mendapatkan
tambahan XP, disamping dari sejumlah XP yang didapatkan saat berhasil
menghabisi musuh. Jumlah XP yang terkumpul dalam target tertentu akan
meningkatkan level karakter yang disertai pemberian beberapa point yang
dapat di distribusikan pada atribut strength, dexterity, stamina, dan will dalam mengasah serangan dekat, serangan jauh, serta kekuatan armor pada karakter kita. Selain itu juga terdapat skill point yang
dapat didistribusikan pada pohon skill yang hadir cukup bervariasi
sehingga kita bisa menambahkan sedikit strategi dalam bertarung.
Disepanjang permainan kita akan
selalu ditemani dua karakter lain yang akan dikontrol oleh AI
komputer. Kita pun dapat memberi dua perintah sederhana saja, yaitu
menyerang ataupun bertahan. Kepintaran AI dalam game ini cukup
mengecewakan, mereka kurang cepat merespon perintah yang diberikan
padahal pertarungan dalam game ini berlangsung cepat. Kita juga dapat
beralih karakter dari ketiga karakter tersebut untuk mendapatkan
pengalaman bertarung yang berbeda. Untuk beralih karakter tidak dapat
dilakukan disembarang tempat dan hanya bisa dilakukan pada awal level
saja. Leveling point karakter yang dikontrol AI komputer pun
mengecewakan karena mereka berjalan otomatis dalam menetapkan poin
atribut dan skill. Satu-satunya cara adalah dengan beralih ke karakter
yang sebelumnya dikontrol oleh AI komputer untuk mendapatkan kesempatan
mendistribusikan semua poin atribut dan skill untuk membangun karakter
yang kita inginkan. Hal ini bukanlah cara yang tepat, tetapi malah
terasa merepotkan saat beralih ke karakter lain. Bagi yang hanya
berfokus pada salah satu karakter saja atau bermain dalam mode co-operative, mungkin tidak merasakan buruknya sistem ini.
Awalnya game ini menyediakan dua tingkat kesulitan
yang dapat dipilih: Easy dan Normal. Namun setelah kita berhasil
menamatkannya, kita akan membuka tingkat kesulitan Heroic yang dapat
dimainkan dengan data savegame sebelumnya yang masih mempertahankan stok
item, jumlah XP, dan skill poin pada karakter sebelumnya. Selanjutnya
jika kita berhasil menyelesaikannya lagi, maka kita dapat membuka dan
memainkan tingkat kesulitan Legendary. Disamping dari mode single player
yang dapat diikuti, game ini juga memperoleh fitur co-operative yang
merupakan sajian paling menarik dan seru dalam game ini. Mode ini dapat
dimainkan bersama teman ataupun saudara melalui online atau dalam satu
layar televisi yang dibagi secara vertikal.
Fitur kustomisasi karakter dalam game ini akan
mengubah tampilan fisik pada karakter, selain itu juga akan berperan
dalam meningkatkan kekuatan dan pertahanan karakter. Game ini
menyediakan hingga 12 slot yang dapat dikustom, mulai dari armor
kepala, armor badan, senjata pada tangan kiri dan kanan, hingga
aksesoris dan armor sepatu. Pelengkapan armor dan item dapat ditemukan
dari musuh yang tewas ataupun dari peti yang tersembunyi. Karena item
yang dihadirkan dalam game ini cukup banyak, maka item yang tidak
terpakai dapat dijual di toko dan jika ada yang rusak dapat diperbaiki
di blacksmith. Terdapat juga percakapan interaktif seperti
yang terdapat pada game Mass Effect, yang akan menceritakan lebih
mendalam tentang dunia Middle Earth, bahkan ada juga dialog yang akan
mengaitkan cerita tentang masing-masing karakter didalam game ini.
Dari segi visual pada game ini terlihat bagus dengan
lingkungan permainan yang tampak indah, akan tetapi terdapat beberapa
tekstur gambar yang nampak kabur. Tingkat kedetilan pada karakter dan
efek pencahayaan pada game ini juga tampak lumayan bagus, hal ini
terlihat pada armor dan senjata yang mengkilap saat terkena cahaya
serta adanya efek pemanis, misalnya salju yang turun terlihat alami.
Setidaknya mereka sudah berhasil untuk menghadirkan dunia Middle Earth
dengan baik. Tidak hanya mengandalkan text sebagai sarana menjelaskan alur cerita game ini, tapi ada banyak cutscene
yang disajikan dengan cukup halus. Kemudian dari aspek sound, suara
akting dari masing-masing karakter terdengar lumayan baik, begitu juga
pada suara latar dan efek, misalnya pada saat melintasi pegunungan
berkabut terdengar menyeramkan hingga teriakan Troll ataupun pedang
saling beradu terdengar mantap.
Editor's Tilt 7,5
Walau berjenis Action RPG, gameplay game ini tetap
terasa linear, namun hal tersebut tidaklah begitu menganggu. Game ini
tetap saja mengasikan dan mode permainan co-operative membuat
saya menikmati hingga berjam-jam dengan konsekuensinya mata terasa
cepat lelah dan tidak nyaman karena harus berbagi layar dalam satu LCD
apabila tidak dimainkan secara online.
0 comments:
Post a Comment